Kamis, 18 Juni 2015

Kapasitas produksi dan kesempatan kerja

Kapasitas produksi dan kesempatan kerja

A.     Inflasi

Salah satu indikator ekonomi makro yang digunakan untuk melihat/mengukur stabilitas perekonomian suatu negara adalah inflasi. Perubahan dalam indikator ini akan berdampak terhadap dinamika pertumbuhan ekonomi.
Inflasi adalah suatu gejala di mana tingkat harga umum mengalami kenaikan secara terus-menerus. Kenaikan tingkat harga umum yang terjadi sekali waktu saja tidaklah dapat dikatakan sebagai inflasi.
Menurut Keynes, inflasi terjadi karena suatu masyarakat ingin hidup diluar kemampuan ekonominya. Proses inflasi menurut pandangan ini, tidak lain adalah proses perebutan bagian rezeki diantara kelompok-kelompok sosial yang menginginkan bagian yang lebih besar daripada yang biasa disediakan oleh masyarakat tersebut. Proses perebutan ini kemudian diterjemahkan menjadi keadaan dimana permintaan masyarakat akan barang-barang selalu melebihi jumlah barang yang tersedia. Karena permintaan tersebut melebihi barang yang tersedia, maka harga-harga akan naik. Adanya kenaikan harga-harga tersebut berarti bahwa sebagian rencana dari pembelian barang-barang dari kelompok tersebut tidak terpenuhi. Pada periode selanjutnya golongan terssebut akakn berusaha memperoleh dana yang lebih besar lagi (dari percetakan uang baru atau kredit bank yang lebih besar atau dari kenaikan gaji yang lebih besar). Proses inflasi akan terus berlangsung selama jumlah permintaan efektif dari semua golongan masyarakat melebihi jumlah output yang dihasilkan oleh masyarakat.
Ada beberapa cara yang dikemukakan untuk menggolongkan jenis-jenis inflasi.
 Menurut Sukirno  ada beberapa macam inflasi yaitu:
1.       Inflasi Merayap (inflasi yang terjadi sekitar 2-3 persen per tahun)
2.       Inflasi Sederhana (inflasi yang terjadi sekitar 5-8 persen per tahun)
3.       Hiperinflasi (inflasi yang tingkatnya sangat tinggi yang menyebabkan tingkat harga menjadi dua kali lipat atau lebih dalam tempo satu tahun.
Dampak inflasi terhadap suatu perekonomian menurut Nanga sebagai berikut :
1.      Inflasi dapat menyebabkan terjadinya kesenjangan pendapatan. Hal ini akan mempengaruhi kesejahteraan ekonomi dari anggota masyarakat, sebab kesenjangan pandapatan yang terjadi akan menyebabkan pandapatan riil satu orang meningkat, tetapi pendapatan riil orang lainnya jatuh.
2.      Inflasi dapat menyebabkan penurunan dalam efisiensi ekonomi. Hal ini dapat terjadi karena inflasi mengalihkan investasi dari padat karya menjadi padat modal sehingga menambahkan tingkat pengangguran.
3.      Inflasi juga dapat menyebabkan perubahan-perubahan di dalam output dan kesempatan kerja, dengan cara memmotivasi perusahaan untuk memproduksi lebih atau kurang dari yang telah dilakukan selama ini.

B.     Kesempatan Kerja

Salah satu faktor yang mempengaruhi penyerapan tenaga kerja adalah tersedianya kesempatan kerja yang luas. Berdasarkan definisi yang diperoleh dari Kamus Besar Bahasa Indonesia, kesempatan kerja dapat diartikan sebagai lowongan kerja yang disediakan baik oleh pemerintah maupun swasta. Lowongan kerja itu sendiri tergantung dari permintaan tenaga kerja oleh perusahaan.
Kesempatan kerja adalah banyaknya orang yang dapat tertampung untuk bekerja pada suatu perusahaan atau suatu instansi. “Kesempatan kerja akan menampung semua tenaga kerja yang tersedia apabila lapangan pekerjaan yang tersedia mencukupi atau seimbang dengan banyaknya tenaga kerja yang tersedia”.
Adapun faktor–faktor yang mempengaruhi perluasan kesempatan kerja antara lain : perkembangan jumlah penduduk dan angkatan kerja, pertumbuhan ekonomi dan kebijaksanaan mengenai perluasan kesempatan kerja itu sendiri. Tenaga kerja merupakan salah satu faktor produksi yang sangat penting disamping sumber alam, modal dan teknologi. Tenaga kerja mempunyai peranan yang sangat penting dalam pembangunan, yaitu sebagai pelaku pembangunan. Masalah ketenagakerjaan merupakan masalah yang begitu nyata dan dekat dengan lingkungan kita. Bahkan, masalah ketenagakerjaan dapat menimbulkan masalah-masalah baru di bidang ekonomi maupun nonekonomi. Tingkat pengangguran yang tinggi menyebabkan rendahnya pendapatan yang selanjutnya memicu munculnya kemiskinan. Tenaga kerja juga merupakan salah satu faktor terpenting dalam proses produksi, maka dapat dikatakan kesempatan kerja akan meningkat bila output meningkat. Sehingga perlu dirumuskan kebijakan yang memberi dorongan kepada perluasan kesempatan kerja agar alat–alat kebijakan ekonomi dapat mengurangi penganggunran. Kebijakan pembangunan daerah yang pada dasarnya mempunyai fungsi dalam perluasan kesempatan kerja apabila dilihat dari pembangunan daerah dan hubungan antara daerah. Pada hakekatnya tiap–tiap proyek pembangunan dilakukan dalam suatu daerah dan implementasinya harus menjadi komponen pembangunan.
Lewis mengemukakan teorinya mengenai ketenagakerjaan, yaitu; kelebihan pekerja merupakan kesempatan dan bukan masalah. Kelebihan pekerja satu sektor akan memberikan andil terhadap pertumbuhan output dan penyediaan pekerja di sektor lain. Selanjutnya Lewis mengemukakan bahwa ada dua sektor di dalam perekonomian negara sedang berkembang, yaitu sektor modern dan sektor tradisional. Sektor tradisional tidak hanya berupa sektor pertanian di pedesaan, melainkan juga termasuk sektor informal di perkotaan (pedagang kaki lima, pengecer, pedagang angkringan). Sektor informal mampu menyerap kelebihan tenaga kerja yang ada selama berlangsungnya proses industrialisasi, sehingga disebut katub pengaman ketenagakerjaan. Dengan terserapnya kelebihan tenaga kerja disektor industri (sektor modern) oleh sector informal, maka pada suatu saat tingkat upah di pedesaan akan meningkat. Peningkatan upah ini akan mengurangi perbedaan tingkat pendapatan antara pedesaan dan perkotaan, sehingga kelebihan penawaran pekerja tidak menimbulkan masalah pada pertumbuhan ekonomi. Sebaliknya kelebihan pekerja justru merupakan modal untuk mengakumulasi pendapatan, dengan asumsi perpindahan tenaga kerja dari sektor tradisional ke sektor modern berjalan lancar dan perpindahan tersebut tidak pernah menjadi terlalu banyak.
Studi lembaga penelitian SMERU  mengemukakan setelah adanya otonomi daerah, pemerintah kota cenderung populis, kecenderungan kenaikan upah minimum yang pesat berdampak terhadap hilangnya kesempatan kerja dan sekaligus pendapatan pekerja rawan seperti pekerja usia muda, pekerja tidak tetap, dan pekerja perempuan. Mengisinya ketersediaan kesempatan kerja yang tersedia diperlukannya Sumber daya manusia yang berkualitas dan masyarakat madani.
Sumber Daya Manusia mengandung dua pengertian:pertama, bahwa sumber daya manusia adalah kualitas atau karakteristik yang perlu dimiliki oleh seseorang untuk menghasilkan barang dan jasa; kedua, bahwa sumber daya manusia menyangkut kelompok masyarakat yang mampu bekerja dan memberi kontribusi terhadap perekonomian secara keseluruhan. Dengan demikian pengertian sumber daya manusia mencakup aspek kuantitas dan kualitas atau karakteristik manusia itu sendiri untuk melaksanakan proses itu sendiri.

C.        Kapasitas Produksi
Yang dimaksud dengan kapasitas produksi di sini adalah kapasitas produksi jangka panjang, yaitu kemampuan fasilitas-fasilitas operasi untuk barang dan jasa. Kapasitas produksi berhubungan dengan biaya yang harus dikeluarkan oleh perusahaan untuk menentukan jumlah produk yang dapat dihasilkan. Apabila kapasitas produksi tinggi, maka biaya tetap yang dikeluarkan juga besar, apabila pemanfaatannya sedikit, maka biaya produksi akan mahal, sehingga untuk menentukan kapasitas produksi harus dilakukan perencanaan dan penelitian terlebih dahulu.

Pengukuran kapasitas dapat dilaksanakan berdasar output atau berdasar input tergantung macam lembaga atau kegiatannya. Misal pabrik garmen, mengukur kapasitas berdasarkan output dan lembaga pendidikan mengukur kapasitas berdasarkan input yang ditunjukkan oleh daya tampung.

Dasar untuk menentukan rencana kapasitas pabrik adalah skala ekonorni (economic scale), yaitu fasilitas yang dipilih adalah yang memiliki biaya per unit paling rendah, dan focus facility, yaitu fasilitas yang tersedia diusahakan agar dapat menghasilkan beberapa macam produk. Misalnya satu pabrik memproduksi komponen produk yang hampir sama.

Strategi perencanaan kapasitas pada dasarnya terdiri dari dua macam, yaitu strategi ekspansi, dan strategi wait and see :
Strategi ekspansi
Pada strategi ekspansi, pengusaha menambah kapasitas pabriknya setelah diketahui bahwa ada prospek permintaan yang cukup banyak. Strategi ini dilakukan oleh pengusaha yang optimis terhadap kenaikan permintaan.
Strategi wait and see
Strategi wait and see, diterapkan pada pengusaha yang konserfatif, atau cenderung berhati-hati.  Pengusaha baru menambah kapasitas pabriknya jika permintaan benar-benar sudah meningkat. Jika kenaikannya belum cukup banyak biasanya diatasi dengan kerja lembur atau sub kontrak dengan perusahaan lain.

Untuk merencanakan kapasitas produksi, perusahaan dapat menggunakan berbagai metode.  Metode yang dipakai dalam perencanaan kapasitas produksi optimum adalah metode Break Even Point, metode Linear Programming, metode grafik, dan metode Simpleks.

D.        Pengangguran

Menurut Sukirno pengangguran adalah jumlah tenaga kerja dalam perekonomian yang secara aktif mencari pekerjaan tetapi belum memperolehnya. Nanga  mendefinisikan pengangguran adalah suatu keadaan di mana seseorang yang tergolong dalam kategori angkatan kerja tidak memiliki pekerjaan dan secara aktif tidak sedang mencari pekerjaanSelanjutnya terdapat beberapa jenis-jenis pengangguran.
Tingkat pendidikan yang dimiliki tenaga kerja akan mempengaruhi keputusan  kapan mereka bekerja dengan membandingkan besarnya timbal balik yang didapat atau upah dengan tingkat pendidikan yang telah mereka tempuh.  Rendahnya produktivitas tenaga kerja di Indonesia ini, telah berdampak terhadap kinerja serta kepercayaan para investor untuk menggunakan jasa tenaga 86 kerja Indonesia. Oleh karena itu, produktivitas tenaga kerja sangat menentukan kondisi permintaan tenaga kerja itu sendiri. Sehingga produktivitas yang rendah akan membuat perusahaan memutuskan hubungan kerja dengan para tenaga kerja. Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) ini tentunya akan meningkatkan jumlah pengangguran.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar