Angka-Angka Pengganda Pada Pendapatan Nasional
Multiplier
atau angka pengganda membarikan gambaran tentang intensitas hubungan kasual
antara sebuah variable tertentu dengan pendapatan nasional. Apabila angka
pengganda tersebut menunjukkan angka yang tinggi, maka ini berarti bahwa
perusahaan yang terjadi pada variable tersebut akan besar pengaruhnya terhadap
tingkat pendapatan nasional, begitu pula sebaliknya.
Dalam
perkonomian tertutup deengan adanya tindakan fiscal, kita mengenal 5 macam
angka pangganda plus 1 angka pengganda konsumsi, apabila kita menginginkannya.
Ke-6 angkapengganda tersebut adalah:
1. Angka Pengganda Investasi
Apabila
investasi dibawah dari sebesar I pertahun menjadi sebesar ( I + ∆I ) pertahun,
akan mengakibatkan pendapatan nasional equilibrium berubah dari semula Y
pertahun menjadi sebesar ( Y + ∆Y ) pertahun maka :
Sebelum
adanya perubahan investasi :
Y
= Co + bTr – bTx + I +G
1 – b
Sesudah
adanya perubahan investasi :
Y
+ ∆Y = Co + bTr – bTx + (I + ∆I) + G
1 – b
Y
+ ∆Y = co + bTr – bTx + I + G + ∆I
1 – b 1 – b
Y
+ ∆Y = Y + ∆I
1 – b
∆Y
= ∆I
1 – b
∆Y
= 1
∆I 1 – b
kI
= ∆Y = 1
∆I
1 – b
2. Angka Pengganda Konsumsi
Angka
pengganda konsumsi yang dapat kita persoalkan disini yaitu multiplier daripada
nilai ‘Co’ sajalah yang dapat kita jumpai hubungannya yang tetap dengan
perubahan tingkat pendapatan nasional equilibrium yang diakibatkan oleh adanya
perubahan nilai ‘Co’ tersebut, sedangkan hubungan antara perubahan nilai ‘b’
dengan perubanahan pendapatan nasional yang diakibatkan sifatnya tidak pasti,
sebab sangat tergantung krpada besarnya jumlah pengeluaran konsumsi pada
tingkat pendapatan sebesar nol (Co), besarnya invesatasi, besarnya konsumsi
pemerintah, besarnya transfer pemerintah dan besarnya pajak.
Angka
pengganda konsumsi :
Kc
= ∆Y = 1
∆Co
1-b
3. Angka Pengganda Pengeluaran Konsumsi
Pemerintah
Oleh
karena ‘government expenditure’ biasa juga disebuut ‘goverment purchase’ maka
angka pengganda pengeluaran biasa juga disebut ‘goverment purchase
mulitiplier’.
Angka
pengganda pengeluaran konsumsi pemerintah:
KG
= ∆Y / ∆G = 1 / 1 – b
Angka
pengganda transfer pemerintah:
kTr
= ∆Y/ ∆Tr = b / 1-b
4. Angka Pengganda Pajak
Angka
pengganda pajak mempunyai tanda negative dengan negatifnya angka pengganda
pajak berarti bertambahnya jumlah pajak yang dipungut oleh pemerintah akan
mengakibatkan menurunnya tingkat pendapatan nasional equilibrium begitu pula
sebaliknya.
Negatifnya
angka pengganda pajak dapat kita uraikan sebagai berikut:
Tx
naik -> Yd turun ( pada tingkat pendapatan nasional yg sama) -> C turun
-> Y turun
Sebaliknya
Tx
turun -> Yd naik (pada tingkat pendapatan nasional yang sama) -> C naik
-> Y naik diikuti oleh pengeluaran konsumsi, demikian seterusnya saampai
dicapai pendapatan nasional equilibrium yang baru.
Angka
Pengganda Pajak
kTx
= ∆Y / ∆Tx = -b/1-b
5. Angka Pengganda Anggaran Belanja yang
Seimbang
Dengan
pertimbangan-pertimbangan tertentu, dalam memperbesar pengeluaran onsumsi
pemerintah, pemerintah mungkin perlu menggunakan cara membelanjai tambahan
‘goverment expenditure’ tersebut dengan memperbesar hasil pungutan pajak.
Angka
pengganda anggaran belanja yang seimbang besarnya lebih dari nol, ini mempunyai
arti bahwa bertambahnya pengeluaran konsumsi pemerintah yang dibarengi
bertambahnya pajak dengan jumlah yang sama akan mengakibatkan, meningkatnya
tingkat pendapatan nasional, begitu pula sebaliknya.
Angka
pengganda anggaran belanja yang seimbang (balanced budget multiplier);
Sebelum
adanya perubahan pengeluaran pemerintah dan perubahan pajak:
Y
= Co + bTr – bTx + I + G
1 –b
Sesudah
adanya perubahan pengeluaran konsumsi pemerintah disertai perubahan pajak:
Y
+ ∆Y = Co + bTr – b(Tx + ∆Tx) + I + (G+∆G)
1-b
Oleh
karena ∆Tx = ∆G, maka :
Y
+ ∆Y = Co + bTr – b(Tx + ∆Tx) + I + (G+∆G)
1-b
Y
+ ∆Y = Co + bTr – bTx + b ∆G + I + G +∆G
1-b
Y
+ ∆Y = Co + bTr – bTx + I + G + -b ∆G + ∆G
1-b 1-b
Y
+ ∆Y = Y + -b ∆G + ∆G
1-b
∆Y
= -b ∆G + ∆G = ( 1 – b ) ∆G
1-b 1-b
∆Y/∆G = 1-b
= 1
1-b
kB
= ∆Y = 1
∆G = ∆Tx
Atau
kB
= KG + KTx = 1 + -b
1-b 1-b
= 1-b = 1
1-b
Ini
berarti :
KB
= 1
Kebijakan Fiskal
Betapa
penting pengetahuan tentang angka-angka pengganda bagi pemerintah dalam
menentukan kebijakn fiscal.
Dengan
cara memperbesar atau memperkecil jumlah pengeluaran konsumsi pemerintah,
jumlah transfer pemerintah, jumlah pajak atau kombinasi dari ketiganya,
pemerintah dapat mempengaruhi tingkat kesempatan kerja (tingkat employment) dan
tingkat pendapatan nasional. Tingkat pendapatan nasional yang biasa dianggap
sebagai tingkat pendapatan nasional yang ideal bagi suatu perwekonomian adalah
tingkat pendapatan pada tingkat full employment. Apabila dalam perekonomian
terjadi ‘deflasionary gap’ pemerintah pada umumnya mengusahakan meningkatkan
pendapatan nasional.
Apabila
dalam perekonomian terjadi ‘inflationary gap’ pemerinta pada umumnya mengushakan
menurunkan pendapatan nasional.
Hubungan
antara pertumbuhan ekonomi, inflasi dan pengangguran
1.
Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan
ekonomi adalah proses dimana terjadi kenaikan produk nasional bruto riil atau
pendapatan nasional riil. Jadi perekonomian dikatakan tumbuh atau berkembang
bila terjadi pertumbuhan outputriil. Definisi pertumbuhan ekonomi yang lain
adalah bahwa pertumbuhan ekonomi terjadi bila ada kenaikan output perkapita.
Pertumbuhan ekonomi menggambarkan kenaikan taraf hidup diukur dengan output
riil per orang.
2.
Inflasi
Inflasi
(inflation) adalah gejala yang menunjukkan kenaikan tingkat harga umum yang
berlangsung terus menerus. Dari pengertian tersebut maka apabila terjadi
kenaikan harga hanya bersifat sementara, maka kenaikan harga yang sementara
sifatnya tersebut tidak dapat dikatakan inflasi. Semua negara di dunia selalu
menghadapi permasalahan inflasi ini. Oleh karena itu, tingkat inflasi yang
terjadi dalam suatu negara merupakan salah satu ukuran untuk mengukur baik
buruknya masalah eko-nomi yang dihadapi suatu negara. Bagi negara yang
perekono-miannya baik, tingkat inflasi yang terjadi berkisar antara 2 sampai 4
persen per tahun. Tingkat inflasi yang berkisar antara 2 sampai 4 persen
dikatakan tingkat inflasi yang rendah. Selanjut tingkat inflasi yang berkisar
antara 7 sampai 10 persen dikatakan inflasi yang tinggi. Namun demikian ada
negara yang meng-hadapai tingkat inflasi yang lebih serius atau sangat tinggi,
misalnya Indonesia pada tahun 1966 dengan tingkat inflasi 650 persen. Inflasi
yang sangat tinggi tersebut disebut hiper inflasi (hyper inflation).
3.
Pengangguran
Pengangguran
adalah orang yang masuk dalam angkatan kerja (15 sampai 64 tahun) yang sedang
mencari pekerjaan dan belum mendapatkannya. Orang yang tidak sedang mencari
kerja contohnya seperti ibu rumah tangga, siswa sekolan smp, sma, mahasiswa
perguruan tinggi, dan lain sebagainya yang karena sesuatu hal tidak/belum
membutuhkan pekerjaan.
perbedaan
antara inflasi dan pengangguran
jumlah
orang yang menganggur adalah jumlah orang di negara yang tidak memiliki
pekerjaan dan yang tersedia untuk bekerja pada tingkat upah pasar saat ini. Ini
dengan mudah dapat diubah menjadi persentase dengan mengaitkan jumlah
pengangguran, dengan jumlah orang dalam angkatan kerja.
Inflasi
adalah kenaikan harga secara umum selama 12 bulan. Ini diukur dengan mengambil
rata-rata tertimbang semua produk konsumen (tertimbang pada frquency pembelian)
dan menganalisis tren harga keseluruhan. Hal ini sering disebut Indeks Harga
Konsumen (CPI) atau Harmonised Indeks Harga Konsumen (HICP). Hal ini
menunjukkan berapa banyak, sebagai persentase, tingkat harga umum dari semua
barang-barang konsumsi telah berubah sepanjang tahun.
Kedua
telah dianalisis bersama-sama dengan kurva Phillips yang menunjukkan tingkat
inflasi diplot terhadap tingkat pengangguran.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar