Jumat, 01 Mei 2015

Soal Elastisitas Silang

Soal Elastisitas Silang

Apabila harga tiket bus Rp 40.000, maka harga tiket KA dengan jurusan yang sama berada dibawah harga tiket bus. Dan permintaan rata-rata tiket KA tersebut sebanyak 2000. Jika harga tiket bus naik menjadi Rp 45.000, sementara harga tiket KA tetap, maka permintaan tiket KA tersebut akan mengalami kenaikan menjadi 2300. Berapakah besarnya koefisien elastisitas silangnya?

Jawab



Jadi Ec = 1,08 > 1 yang berarti elastis

Soal Elastisitas Harga (permintaan)


Soal Elastisitas Harga (permintaan)

saat  harga suatu barang Rp.8,- jumlah barang yang diminta 5, dan ketika harga suatu barang turun menjadi Rp.5,- jumlah barang yang diminta naik menjadi 10. Maka berapa besarnya koefisien elastisitas permintaan atas barang tersebut dan jelaskan dengan gambar !
P         Qd
8          5
5         10
Jawaban :


Perlu diingat  :
Tanda minus didepan angka koefisien elastisitas permintaan harus diabaikan (Nilai Ed absolute) sehubungan dengan nilai matematisnya, tanda minus hanya memberikan petunjuk bahwa kurve permintaan itu berslope negative. Jadi bila Ed = -2,67 maka = +2,67 dan tentu saja lebih besar dari

1 (Ed > 1)

Struktur pasar

Struktur pasar

Struktur pasar merupakan penggolongan pasar berdasarkan strukturnya. Dibagi kedalam beberapa bagian yaitu:

Pasar persaingan sempurna: Jenis pasar dengan jumlah penjual dan pembeli yang banyak dan produk yang dijual bersifat homogen. Persaingan akan terjadi apabila penjual dan pembeli dalam jumlah besar mengadakan saling hubungan secara aktif dengan maksud memaksimumkan keuntungan dan kepuasan atas dasar harga-harga yang ditentukan oleh penawaran dan permintaan. Contoh produknya seperti beras,gandum, dan kentang. Pasar persaingan sempurna memiliki ciri-ciri :

·         Jumlah penjual dan pembeli banyak
·         Barang yang dijual bersifat homogen
·         Penjual bersifat mengambil harga (price taker)
·         Posisi tawar komsumen kuat
·         Sulit memperoleh keuntungan di atas rata-rata
·         Sensitif terhadap perubahan harga
·         Mudah untuk masuk dan keluar dari pasar

Pasar persaingan tidak sempurna yang terdiri atas:
·         Pasar monopoli: Hanya terdapat satu penjual yang menguasai pasar.
·         Pasar oligopoli: Pasar di mana penawaran satu jenis barang dikuasai oleh beberapa perusahaan. Umumnya jumlah perusahaan lebih dari dua tetapi kurang dari sepuluh.

·         Pasar duopoli: Memiliki karakteristik yang sama dengan oligopoli, namun pada Pasar duopoli hanya ada dua perusahaan.

·         Pasar persaingan monopolistik Bentuk pasar di mana terdapat banyak produsen yang menghasilkan barang serupa tetapi memiliki perbedaan dalam beberapa aspek.

·         Pasar monopsoni Jenis pasar dimana hanya ada satu pembeli.
·         Pasar oligopsoni adalah bentuk pasar dimana barang yang dihasilkan oleh beberapa perusahaan dan banyak perusahaan yang bertindak sebagai konsumen.

Pengertian Pasar
   Pasar adalah sebagai tempat bertemunya antara penjual dan pembeli. mereka saling melakukan interaksi dan terjadi tawar menawar untuk menemukan harga yang disepakati antara penjual dan pembeli dan uang sebagai alat untuk menukar barang.


1.    Pasar Nyata
    Tempat bertemunya penjual dan pembeli untuk melakukan transaksi jual beli barang atau jasa. Dalam hal ini pembeli dan menjual melakukan transaksi secara langsung. Contoh : pasar tradisional dan pasar swalayan.
2.    Pasar Abstrak
Dalam hal pasar abstrak,disini jual beli tidak selalu terjadi dipasar saja tapi dalam pasar abstrak ini kegiatan jual beli bisa dilakukan melalui internet seperti online shop.
3.    Pasar Modernam
Pasar ini bersifat modern, dimana barang yang ditawarkan sudah harga pas dan tidak bisa ditawar lagi, tapi kita akan mendapatkan potongan jika ada diskon, pasar mpdernam ini dapat kita temukan di mall/plaza:
1.      Pasar Persaingan Sempurna
Pasar dimana terdapat banyak penjual dan pembeli dan produk yang diperjual belikan bersifat homogen.
Contoh : pasar hasil pertanian seperti beras dan sayur mayur.
2.      Pasar Persaingan Tidak Sempurna
Bentuk-bentuk pasar persaingan tidak sempurna:

a.      Pasar Monopoli
     Pasar monopoli adalah suatu bentuk pasar di mana hanya terdapat satu penjual yang menguasai pasar. Penentu harga pada pasar ini adalah seorang penjual atau sering disebut sebagai "monopolis". apabila permintaan barang banyak maka harga jual akan naik dan justru sebaliknya.
Ciri-ciri pasar monopoli yaitu:
1. hanya ada satu produsen yang menguasai penawaran
2. tidak ada barang subtitusi/pengganti yang mirip (close substitute)
3. produsen memiliki kekuatan menetukan harga
4. tidak ada pengusaha lain yang memasuki pasar tersebut karena ada hambatan berapa keunggulan perusahaan.

b.     Pasar Oligopoli.
Pasar oligopoli adalah pasar yang hanya terdiri atas beberapa penjual untuk suatu barang tertentu, sehingga antara penjual yang satu dengan yang lainnya bisa memengaruhi harga.
Contoh: perusahaan menjual mobil dan sepeda motor, perusahaan    rokok, industri telekomunikasi dan perusahaan semen .
Ciri - ciri pasar Oligopoli yaitu:
1. Terdapat banyak penjual/ produsen ya ng menguasai pasar.
2. Barang yang dijual dapat berupa brang homogen atau berbeda corak.
3. Terdapat halangan masuk yang cukup kuat bagi perusahaan di luar pasar untuk masuk kedalam pasar. Satu diantara para oligopolis merupakan market leader yaitu penjual yang mempunyai pangsa pasar terbesar.
Macam-macam oligopoli:
Oligopoli murni yang ditandai beberapa perusahaan yang menjual produk homogen.
Oligopoli dengan perbedaan yang ditandai beberapa perusahaan menjual produk yang dapat dibedakan.
Dampak negatif oligopi terhadap perekonomian:
Keuntungan yang yang terlalu besar bagi produsen dalam jangka panjang
Timbul inifisiensi produksi
Eksploitasi terhadap konsumen dan karyawan perusahaan
Harga tinggi yang relatif stabil (sulit turun) menunjang inflasi yang kronis
Kebijakan pemerintah dalam mengatasi oligopoli
Pemerintah mempermudah masuknya perusahaan baru untuk masuk kepasar untuk menciptakan persaingan
Diberlakukannya undang-undang anti kerja sama antar produsen.

c.       Pasar Duopoli
pasar duopoly adalah Suatu pasar yang dimana suatu barang dikuasi oleh dua buah perusahaan, Contoh : Penawaran minyak pelumas dikuasai oleh Pertamina dan Caltex.

Ciri-ciri pasar duopoli, yaitu:
1)    terdapat dua penjual dan banyak pembeli,
2)    harga ditentukan secara sepihak oleh kedua penjual baik dengan kesepakatan atau tidak.

d.      Pasar Monopolistik
Pasar monopolistik adalah suatu struktur pasar di mana terdapat banyak produsen yang menjual produk yang sama, tetapi dengan berbagai macam variasi.  Ciri-ciri pasar monopolistic yaitu:
·         Terdapat banyak produsen atau penjual
·         Promosi penjualan harus aktif

e.       Pasar Monopsoni
Pasar monopsoni adalah dimana satu pelaku usaha menguasai penerimaan pasokan atau menjadi pembeli tunggal atas barang atau jasa dalam suatu pasar.
Contoh: Di Indonesia seperti PT. Kerata Api Indonesia yang merupakan satu-satunya pembeli alat-alat kereta api.
  Ciri-ciri pasar monopsoni yaitu:
·         Pembeli memiliki kekuatan dalam menentukan harga
·         Bentuk interaksi antara permintaan dan penawaran dimana permintaannya hanya satu perusahaan
·         Satu pelaku usaha menguasai penerimnaan pasokan atau menjadi pembeli tunggal atas barang dan jasa dalam suatu pasar komoditas

f.        Pasar Oligopsoni
Pasar oligopsoni adalah keadaan dimana dua atau lebih pelaku usaha menguasai penerimaan pasokan atau menjadi pembeli tunggal atas barang dan/atau jasa dalam suatu pasar.
 Ciri-ciri pasar oligopsoni yaitu:
·         Terdapat beberapa pembeli
·         Pembeli bukan konsumen tetapi pedagang
·         Barang yang dijual merupakan bahan mentah

Produsen dan Produksi

Produsen dan Produksi

Produsen adalah orang yang menghasilkan barang atau jasa untuk dijual atau dipasarkan, sedangkan Produksi adalah usaha untuk menciptakan dan meningkatkan kegunaan suatu barang untuk memenuhi kebutuhan. Dengan pengertian lain, produksi merupakan konsep arus (flow consept), bahwa kegiatan produksi diukur dari jumlah barang-barang atau jasa yang dihasilkan  dalam suatu periode waktu tertentu, sedangkan kualitas barang atau jasa yang dihasilkan tidak berubah.
Perilaku produsen dilakukan semata-mata agar tidak merugikan produsen namun juga tidak memberatkan konsumen. Dengan demikian daya konsumsi akan stabil karena antara konsumen maupun produsen sama-sama saling membutuhkan.

Perilaku produsen dalam kegiatan perekonomian :

Bagi Masyarakat  : Tanggung jawab sosial produsen kepada masyarakat.
Bagi Pemerintah : Produsen merupakan partner untuk menjalankan tugas pemerintah dalam mewujudkan tatanan masyarakat.

Tujuan

Tujuan dari produksi adalah untuk memenuhi kebutuhan manusia dalam usaha mencapai kemakmuran. Kemakmuran akan tercapai bila konsumen memiliki daya beli yang cukup tinggi dan barang/jasa yang diperlukan tersedia cukup untuk memenuhi kebutuhan.
Di dalam suatu proses produksi ada hal-hal yang harus diperhatikan, diantaranya:
komposisi input yang bagaimana yang harus digunakan dan bagaimana proses produksi berlangsung agar tingkat produksi maksimal sesuai hasil.

Input Proses Produksi

Input dari proses produksi mencakup Faktor-faktor Produksi, di mana pembagian dari faktor-faktor produksi dapat ditampilkan dalam bagan di bawah ini:

Dalam proses produksi, faktor produksi memiliki hubungan yang sangat erat dengan produk yang dihasilkan. Produk sebagai output (keluaran) dari proses produksi sangat bergantung pada faktor produksi sebagai input (masukan). Semakin besar jumlah faktor produksi (input) yang masuk dalam proses produksi, semakin besar pula jumlah produk (output) yang dihasilkan.

sedangkan proses produksi bergantung pada faktor produksi yang masuk ke dalamnya. Artinya, nilai produk yang dihasilkan tersebut bergantung pada nilai faktor produksi yang dikorbankan dalam proses produksinya. Keterkaitan antara nilai produk (output) dan nlai faktor produksi (input) dalam proses produksi disebut fungsi produksi. Secara sistematis, hubungan antara produksi dan produk dapat dituliskan:

Q=f(P)

Keterangan:
Q    = jumlah produk yang dihasilkan
F      = fungsi
P     = faktor produksi yang masuk dalam proses produksi

Definisi Produsen

Produsen adalah orang yang menghasilkan barang atau jasa untuk dijual atau dipasarkan, sedangkan Produksi adalah usaha untuk menciptakan dan meningkatkan kegunaan suatu barang untuk memenuhi kebutuhan. Dengan pengertian lain Produksi merupakan konsep arus (flow consept), bahwa kegiatan produksi diukur dari jumlah barang-barang atau jasa yang dihasilkan  dalam suatu periode waktu tertentu, sedangkan kualitas barang atau jasa yang dihasilkan tidak berubah.
Produksi merupakan suatu kegiatan yang dikerjakan untuk menambah nilai guna suatu benda atau menciptakan benda baru sehingga lebih bermanfaat dalam memenuhi kebutuhan. Kegiatan menambah daya guna suatu benda tanpa mengubah bentuknya dinamakan produksi jasa.
Pengertian produksi dapat diartikan juga sebagai usaha untuk menciptakan atau menambah fedah ekonomi suatu benda dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan manusia. Sedangkan orang, badan usaha, atau organisasi yang menghasilkan barang dan jasa disebut produsen.
Contoh sederhana yang bisa kita liat pada kegiatan produksi ikan asin. Di mana kegiatan produksi ikan asin dimulai dari menangkap ikan, menjemur ikan, pengasinan ikan, sampai dengan mengangkut dan memperdagangkan ikan. Contoh lain dari kegiatan produksi  seperti pekerjaan akuntan, pekerjaan guru, dokter, penasehat hukum dll.

Hak dan Kewajiban

sebelum kta mengetahui prilaku Produsen ada baiknya kita mengetahui dulu apa sih hak dan kewajiban Produsen. Hak produsen antara lain :
·         Hak untuk menerima uang pembayaran sesuai dengan kesepakatan
·         Hak untuk menuntut konsumen apabila terjadi penipuan alat pembayaran
·         Hak untuk mendapatkan perlindungan hukum dan pembelaan apabila produk yang dijuak tidak terbukti berdampak negatif
Sedangkan kewajiban produsen antara lain :
·         Memberikann informasi yang benar dan sesuai dengan keadaan produk
·         Melayani konsumen dengan baik karena ” Pembeli adalah Raja “
·         Memberikan jaminan kepada konsumen bahwa produk yang ditawarkan merupakan produk yang aman dan layak untuk dikonsumsi
·         Memberikan ganti rugi apabila produk yang dijual berdampak negatif bagi konsumen
Seorang produsen mempunyai satu masalah pokok, yaitu bagaimana dengan sumber daya yang terbatas mereka mereka dapat mencapai hasil yang optimal atau keuntungan yang besar. Oleh karena itu laba adalah suatu ukuran keberhasilan bagi produsen. Seorang produsen dituntut untuk bisa membandingkan antara pengorbanan yang dilakukandengan hasil yang didapat.
Berikut ini adalah beberapa contoh perilaku produsen:
·         Mencari keuntungan dengan pemakaian modal seminimal mungkin tapi dengan hasil semaksimal mungkin.
·         Mematok biaya produksi berdasarkan tingkat harga barang modal.
·         Member potongan harga kepada konsumen yang membeli produk dalam jumlah banyak.
·         Tidak hanya menghasilkan barang atau jasa yang sesuai kebutuhan, tetapi juga sesuai trend pasar saat ini.
·         Member diskon besar-besaran untuk produksi yang sudah lama mereka produksi.
·         Produsen juga mengadaptasi isu global atau keadaan sosial yang sedang terkenal saat itu untuk memasarkan barang atau jasa yang mereka jual.

Perilaku produsen dalam kegiatan produksi :

Perencanaan           : Faktual dan realistis, logis dan rasional, fleksibel, komitmen,komprehensi.
Pengorganisasian  : Dalam pengorganisasian ini rencana dilakukan dalam sebuah dengan cara mengkoordinasi.
Pengarahan            : Suatu cara agar produsen bisa melakukan rencana dengan baik atau rencana bisa terwujud.
Pengendalian         : Proses pengontrolan yang dilakukan oleh produsen.

Terdapat dua macam faktor produksi yaitu faktor produksi asli dan faktor produksi turunan:

 1. Faktor produksi asli antara lain sebagai berikut :
Alam. Contohnya : tanah, air, udara, sinar matahari, tumbuh – tumbuhan, hewan, barang tambang.
Tenaga kerja. Tanpa adanya tenaga kerja, sumber daya alam yang tersedia tidak akan dapat dirubah atau diolah menjadi barang hasil produksi.
2. Faktor produksi turunan adalah modal dan keahlian (skill).

Fungsi Produksi

Fungsi produksi merupakan interaksi antara masukan (input) dengan keluaran (output). Misalkan kita memproduksi jas. Dalam fungsi produksi, jas itu bisa diproduksi dengan berbagai macam cara. Kalau salah satu komposisinya diubah begitu saja, maka hasilnya juga akan berubah. Namun, output dapat tetap sama bila perubahan satu komposisi diganti dengan komposisi yang lain. Misalnya penurunan jumlah mesin diganti dengan penambahan tenaga kerja.

Secara matematis, fungsi produksi dapat ditulis sebagai berikut :

Q = f(L, R, C, T)

Dimana :
Q         = jumlah barang yang dihasilkan (quantity)
F          = symbol persamaan (function)
L          = tenaga kerja (labour)
R         = kekayaan alam (resources)
C         = modal (capital)
T         = teknologi (technology)

Sebuah usaha produksi baru bisa bekerja dengan baik bila dijalankan oleh produsen atau yang sering kita sebut pengusaha. Pengusaha adalah orang yang mencari peluang yang menguntungkan dan mengambil risiko seperlunya untuk merencanakan dan mengelola suatu bisnis.
Pengusaha berbeda dengan pemilik bisnis kecil ataupun manajer. Bila hanya memiliki sebuah usaha dan hanya berusaha mencari keuntungan, maka orang itu barulah sebatas pemilik bisnis.
Bila orang itu hanya mengatur karyawan dan menggunakan sumber daya perusahaan untuk usaha, maka orang itu disebut sebagai manajer. Pengusaha lebih dari keduanya. Pengusaha berusaha mendirikan perusahaan yang menguntungkan, mencari dan mengelola sumber daya untuk memulai suatu bisnis.


 Agar berhasil seorang pengusaha harus mampu melakukan 4 hal sebagai berikut :
a)      Perencanaan. Perencanaan antara lain terkait dengan penyusunan strategi, rencana bisnis, serta visi perusahaan. Ia harus tau apa yang ingin ia capai dan bagaimana cara mencapai tujuan tersebut.
b)      Pengorganisasian. Semua sumber daya yang ada harus bisa ia kelola untuk mencapai tujuan perusahaannya, baik sumber daya, modal, maupun manusia.
c)      Pengarahan. Agar rencana bisa terwujud, pengusaha wajib mengarahkan dan membimbing anak buahnya.
d)     Pengendalian. Kemampuan ini ada hubungannya dengan bagaimana hasil pelaksanaan kerja tersebut.
Persaingan globa semakin pesat dengan persaingan yang sangat kuat, maka produsen dan perusahaannya harus mampu memikirkan perkembangan produksinya demi majunya perusahaan dalam persaingan.

Teori Produsen dan Fungsi Produksi

Yang dimaksud dengan teori produksi adalah teori yang menjelaskan hubungan antara tingkat produksi dengan jumlah faktor-faktor produksi dan hasil penjualan outputnya.
Fungsi produksi adalah suatu fungsi atau persamaan yang menunjukkan hubungan fisik atau teknis antara jumlah faktor-faktor produksi yang dipergunakan dengan jumlah produk yang dihasilkan per satuan waktu, tanpa memperhatikan harga-harga, baik harga faktor-faktor produksi maupun harga produk. Secara matematis fungsi produksi tersebut dapat dinyatakan:

“Y = f (X1, X2, X3, ……….., Xn)”

dimana Y = tingkat produksi (output) yang dihasilkan dan X1, X2, X3, ……, Xn adalah berbagai faktor produksi (input) yang digunakan. Fungsi ini masih bersifat umum, hanya biasa menjelaskan bahwa produk yang dihasilkan tergantung dari faktor-faktor produksi yang dipergunakan, tetapi belum bias memberikan penjelasan kuantitatif mengenai hubungan antara produk dan faktor-faktor produksi tersebut. Untuk dapat memberikan penjelasan kuantitatif, fungsi produksi tersebut harus dinyatakan dalam bentuknya yang spesifik, seperti misalnya:

a) Y = a + bX ( fungsi linier)
b) Y = a + bX – cX2 ( fungsi kuadratis)
c) Y = aX1bX2cX3d ( fungsi Cobb-Douglas), dan lain-lain.

Dalam teori ekonomi, fungsi produksi diasumsikan tunduk pada suatu hukum yang disebut:
“The Law of Diminishing Returns (Hukum Kenaikan Hasil Berkurang).”
Hukum ini menyatakan bahwa apabila penggunaan satu macam input ditambah sedang input-input yang lain tetap maka tambahan output yang dihasilkan dari setiap tambahansatu unit input yang ditambahkan tadi mula-mula naik, tetapi kemudian seterusnya menurun jika input tersebut terus ditambahkan.

Produksi Optimal

Penentuan pola produksi optimal merupakan masalah yang penting dalam suatu perusahaan, karena menjadi dasar bagi perusahaan dalam menentukan dan merencanakan kebutuhan dan tingkat produksi perusahaan. Ada tiga macam pola produksi yaitu: pola produksi konstan, pola produksi bergelombang dan pola produksi moderat. Tujuannya adalah untuk mengetahui hasil ramalan penjualan dan untuk mengetahui pola produksi optimal yang tepat untuk diterapkan pada perusahaan.
Dalam melakukan analisis data yang ada dalam perusahaan yang sesuai dengan pokok permasalahan , maka teknik analisis data yang dilakukan adalah analisis incremental cost yaitu suatu analisis yang mempertimbangkan biaya-biaya tambahan yang muncul dalam proses produksi dari masimg-masing alternative pola produksi yang ada. Biaya-biaya yang dipertimbangkan adalah biaya simpan, biaya lembur, biaya perputaran tenaga kerja dan biaya subkontrak

Produksi Optimal

Konsep efisiensi dari aspek ekonomis dinamakan konsep efisiensi ekonomis atau efisiensi harga. Dalam teori ekonomi produksi, pada umumnya menggunakan konsep ini. Dipandang dari konsep efisiensi ekonomis, pemakaian faktor produksi dikatakan efisien apabila ia dapat menghasilkan keuntungan maksimum. Untuk menentukan tingkat produksi optimum menurut konsep efisiensi ekonomis, tidak cukup hanya dengan mengetahui fungsi produksi. Ada syarat lagi yang harus diketahui, rasio harga harga input-output. Secara matematis, syarat tersebut adalah sebagai berikut. Keuntungan (p) dapat ditulis : p = PY.Y -Px.X, di mana Y = jumlah produk;

PY = harga produk;
X = faktor produksi;
Px = harga factor produksi.
C. Least cost combination

Persoalan least cost combination adalah menentukan kombinasi input mana yang memerlukan biaya terendah apabila jumlah produksi yang ingin dihasilkan telah ditentukan.
Dalam hal ini pengusaha masih dapat menghemat biaya untuk menghasilkan produk tertentu selama nilai input yang digantikan atau disubstitusi masih lebih besar dari nilai input yang menggantikan atau yang mensubstitusi. Jadi, selama DX2.P2 > DX1.P1 maka penggantian DX2 oleh DX1 masih menguntungkan.

Least Cost Combination

Isoquant atau Isoproduct Curve adalah kurva yang menunjukkan hubungan antara berbagai kemungkinan 2 input variabel dengan tingakat output tertentu atau Kurva yang menghubungkan titik kombinasi input untuk menghasilkan tingkat output yang sama.

Marjinal Rate of Technical Substitution (MRTS)

Jumlah input L yang dapat disubstitusikan terhadap input K agar tingkat output yang dihasilkan tidak berubah. Menunjukkan tingkat penggantian marjinal yang semakin kecil sepanjang pergerakan ke bawah kurva isooquant.

Kendala Anggaran Produsen (Kurva Isocost)

Isocost atau Garis Ongkos sama adalah kombinasi faktor-faktor produksi yang dapat diperoleh dengan mengeluarkan sejumlah ongkos tertentu. Untuk menggambar Isocost ini harus diketahui uang tersedia dan harga masing-masing factor produksi/input.
Anggaran tertinggi yang mampu disediakan produsen untuk membeli input yang digunakan dalam proses produksi dihubungkan dengan harga input.

PKK + PLL ≤ C atau
PKK + PLL = C

Kombinasi Input Variabel Biaya Terendah (Least Cost Combination)
Terjadi pada titik singgung antara kurva isoquant dengan kurva isocost.

Kondisi penggunaan input variabel yang dapat meminimumkan biaya:

Keputusan Pembelian

Keputusan pembelian menurut Schiffman, Kanuk (2004, p.547) adalah pemilihan dari dua atau lebih alternatif pilihan keputusan pembelian, artinya bahwa seseorang dapat membuat keputusan, haruslah tersedia beberapa alternatif pilihan. Keputusan untuk membeli dapat mengarah kepada bagaimana proses dalam pengambilan keputusan tersebut itu dilakukan. Bentuk proses pengambilan keputusan tersebut dapat digolongkan sebagai berikut:
Fully Planned Purchase, baik produk dan merek sudah dipilih sebelumnya. Biasanya terjadi ketika keterlibatan dengan produk tinggi (barang otomotif) namun bisa juga terjadi dengan keterlibatan pembelian yang rendah (kebutuhan rumah tangga). Planned purchase dapat dialihkan dengan taktik marketing misalnya pengurangan harga, kupon, atau aktivitas promosi lainnya.
Partially Planned Purchase, bermaksud untuk membeli produk yang sudah ada tetapi pemilihan merek ditunda sampai saat pembelajaran. Keputusan akhir dapat dipengaruhi oleh discount harga, atau display produk.
Unplanned Purchase, baik produk dan merek dipilih di tempat pembelian. Konsumen sering memanfaatkan katalog dan produk pajangan sebagai pengganti daftar belanja. Dengan kata lain, sebuah pajangan dapat mengingatkan sesorang akan kebutuhan dan memicu pembelian (Engel, F. James, et.al , 2001, pp.127-128)

Faktor Psikologi
a. Motivasi
Kebutuhan yang mendesak untuk mengarahkan seseorang untuk mencari kepuasan dari kebutuhan. Berdasarkan teori Maslow, seseorang dikendalikan oleh suatu kebutuhan pada suatu waktu. Kebutuhan manusia diatur menurut sebuah hierarki, dari yang paling mendesak sampai paling tidak mendesak (kebutuhan psikologikal, keamanan, sosial, harga diri, pengaktualisasian diri). Ketika kebutuhan yang paling mendesak itu sudah terpuaskan, kebutuhan tersebut berhenti menjadi motivator, dan orang tersebut akan kemudian mencoba untuk memuaskan kebutuhan paling penting berikutnya (Kotler, Bowen, Makens, 2003, p.214).

b. Persepsi
Persepsi adalah proses dimana seseorang memilih, mengorganisasi, dan menerjemahkan informasi untuk membentuk sebuah gambaran yang berarti dari dunia. Orang dapat membentuk berbagai macam persepsi yang berbeda dari rangsangan yang sama (Kotler, Bowen, Makens, 2003, p.215).

c. Pembelajaran
Pembelajaran adalah suatu proses, yang selalu berkembang dan berubah sebagai hasil dari informasi terbaru yang diterima (mungkin didapatkan dari membaca, diskusi, observasi, berpikir) atau dari pengalaman sesungguhnya, baik informasi terbaru yang diterima maupun pengalaman pribadi bertindak sebagai feedback bagi individu dan menyediakan dasar bagi perilaku masa depan dalam situasi yang sama (Schiffman, Kanuk, 2004, p.207).

d. Beliefs and Attitude
Beliefs adalah pemikiran deskriptif bahwa seseorang mempercayai sesuatu. Beliefs dapat didasarkan pada pengetahuan asli, opini, dan iman (Kotler, Amstrong, 2006, p.144). Sedangkan attitudes adalah evaluasi, perasaan suka atau tidak suka, dan kecenderungan yang relatif konsisten dari seseorang pada sebuah obyek atau ide (Kotler, Amstrong, 2006, p.145).

4. Faktor Kebudayaan
Nilai-nilai dasar, persepsi, keinginan, dan perilaku yang dipelajari seseorang melalui keluarga dan lembaga penting lainnya (Kotler, Amstrong, 2006, p.129). Penentu paling dasar dari keinginan dan perilaku seseorang. Culture, mengkompromikan nilai-nilai dasar, persepsi, keinginan, dan perilaku yang dipelajari seseorang secara terus-menerus dalam sebuah lingkungan. (Kotler, Bowen, Makens, 2003, pp.201-202).

a. Subkultur
Sekelompok orang yang berbagi sistem nilai berdasarkan persamaan pengalaman hidup dan keadaan, seperti kebangsaan, agama, dan daerah (Kotler, Amstrong, 2006, p.130). Meskipun konsumen pada negara yang berbeda mempunyai suatu kesamaan, nilai, sikap, dan perilakunya seringkali berbeda secara dramatis. (Kotler, Bowen, Makens, 2003, p.202).

b. Kelas Sosial
Pengelompokkan individu berdasarkan kesamaan nilai, minat, dan perilaku. Kelompok sosial tidak hanya ditentukan oleh satu faktor saja misalnya pendapatan, tetapi ditentukan juga oleh pekerjaan, pendidikan, kekayaan, dan lainnya (Kotler, Amstrong, 2006, p.132).

Faktor Personal
a. Situasi Ekonomi
Keadaan ekonomi seseorang akan mempengaruhi pilihan produk, contohnya rolex diposisikan konsumen kelas atas sedangkan timex dimaksudkan untuk konsumen menengah. Situasi ekonomi seseorang amat sangat mempengaruhi pemilihan produk dan keputusan pembelian pada suatu produk tertentu (Kotler, Amstrong, 2006, p.137).

b. Gaya Hidup
Pola kehidupan seseorang yang diekspresikan dalam aktivitas, ketertarikan, dan opini orang tersebut. Orang-orang yang datang dari kebudayaan, kelas sosial, dan pekerjaan yang sama mungkin saja mempunyai gaya hidup yang berbeda (Kotler, Amstrong, 2006, p.138)

c. Kepribadian dan Konsep Diri
Personality adalah karakteristik unik dari psikologi yang memimpin kepada kestabilan dan respon terus menerus terhadap lingkungan orang itu sendiri, contohnya orang yang percaya diri, dominan, suka bersosialisasi, otonomi, defensif, mudah beradaptasi, agresif (Kotler, Amstrong, 2006, p.140). Tiap orang memiliki gambaran diri yang kompleks, dan perilaku seseorang cenderung konsisten dengan konsep diri tersebut (Kotler, Bowen, Makens, 2003, p.212).

d. Umur dan Siklus Hidup
Orang-orang merubah barang dan jasa yang dibeli seiring dengan siklus kehidupannya. Rasa makanan, baju-baju, perabot, dan rekreasi seringkali berhubungan dengan umur, membeli juga dibentuk oleh family life cycle. Faktor-faktor penting yang berhubungan dengan umur sering diperhatikan oleh para pelaku pasar. Ini mungkin dikarenakan oleh perbedaan yang besar dalam umur antara orang-orang yang menentukan strategi marketing dan orang-orang yang membeli produk atau servis. (Kotler, Bowen, Makens, 2003, pp.205-206)

e. Pekerjaan
Pekerjaan seseorang mempengaruhi barang dan jasa yang dibeli. Contohnya, pekerja konstruksi sering membeli makan siang dari catering yang datang ke tempat kerja. Bisnis eksekutif, membeli makan siang dari full service restoran, sedangkan pekerja kantor membawa makan siangnya dari rumah atau membeli dari restoran cepat saji terdekat (Kotler, Bowen,Makens, 2003, p. 207).