1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan teknologi informasi yang sangat
dramatis dalam beberapa tahun terakhir telah membawa dampak transformational
pada berbagai aspek kehidupan, termasuk di dalamnya dunia bisnis.
Salah satu konsep yang dinilai merupakan paradigma
bisnis baru adalah e-business atau dikenal pula dengan istilah e-commerce
sebagai bidang kajian yang relatif masih baru dan akan terus berkembang,
e-business berdampak besar pada praktek bisnis, setidaknya dalam hal
penyempurnaan direct marketing, transformasi organisasi, dan redefinisi
organisasi.
1.2 Tujuan
Model bisnis ini menekankan pertukaran informasi dan
transaksi bisnis yang bersifat peperless, melalui Elektronik Data Interchange
(EDI), E-mail, dan teknologi lainnya yang juga berbasis jaringan. Popularitas
e-business dipenghujung abad 20 dan di awal milenium baru ini ditunjang oleh
tiga faktor pemicu utama, yaitu
1) Faktor
pasar dan ekonomi, diantara kompetisi yang semakin intensif, perekonomian
global, kesepakatan dagang regional, dan kekuasaan konsumen yang semakin
bertambah besar
2) Faktor
sosial dan lingkungan, seperti perubahan karakteristik angkatan kerja,
deregulasi pemerintah, kesadaran dan tuntutan akan praktis etis, kesadaran akan
tanggung jawab sosial perusahaan, dan perubahan politik
3) Faktor
teknologi, meliputi singkatnya usia siklus hidup produk dan teknologi.
2. PEMBAHASAN
2.1 Perdagangan
elektronik
(E - Commerce)
[1]Perdagangan
elektronik (bahasa Inggris: electronic commerce atau e-commerce) adalah
penyebaran, pembelian, penjualan, pemasaran barang dan jasa melalui system elektronik
seperti internet atau televisi, www, atau jaringan komputer lainnya. E-commerce
dapatmelibatkan transfer dana elektronik, pertukaran data elektronik, sistem
manajemen inventori otomatis,dan sistem pengumpulan data otomatis.
Industri teknologi informasi melihat
kegiatan e-commerce ini sebagai aplikasi dan penerapan dari e-bisnis (e-business)
yang berkaitan dengan transaksi komersial, seperti: transfer dana secara
elektronik, SCM (supply chain management), pemasaran elektronik (e-marketing),
atau pemasaran online (online marketing), pemrosesan transaksi online (online
transaction processing), pertukaran data
elektronik (electronic data interchange
/EDI), dll.
E-commerce merupakan bagian dari e-business, di mana
cakupan e-business lebih luas, tidak hanya sekedar perniagaan tetapi mencakup
juga pengkolaborasian mitra bisnis, pelayanan nasabah, lowongan pekerjaan dll.
Selain teknologi jaringan www, e-commerce juga memerlukan teknologi basisdata atau pangkalan data (databases), surat elektronik(e-mail),
dan bentuk teknologi non komputer yang lain seperti halnya sistem pengiriman
barang, dan alat pembayaran untuk e-dagang ini.
2.2 Sejarah
dan Perkembangan E-Commerce
E-commerce pertama kali diperkenalkan pada tahun
1994 pada saat pertama kali banner-elektronik dipakai untuk tujuan promosi dan
periklanan di suatu halaman-web (website). Menurut Riset Forrester,
perdagangan elektronik menghasilkan penjualan seharga AS$12,2 miliar pada 2003. Menurut laporan yang lain pada bulan
oktober 2006 yang lalu, pendapatan ritel online yang bersifat non-travel
di Amerika Serikat diramalkan
akan mencapai seperempat trilyun dolar US pada tahun 2011.
Istilah "perdagangan elektronik" telah
berubah sejalan dengan waktu. Awalnya, perdagangan elektronik berarti
pemanfaatan transaksi komersial, seperti penggunaan EDI untuk mengirim dokumen komersial
seperti pesanan pembelian atau invoice secara
elektronik.
Kemudian dia berkembang menjadi suatu aktivitas yang
mempunyai istilah yang lebih tepat "perdagangan web" — pembelian
barang dan jasa melalui World Wide Web melalui
server aman (HTTPS), protokol server
khusus yang menggunakan enkripsi untuk
merahasiakan data penting pelanggan.
Pada awalnya ketika web mulai terkenal di masyarakat
pada 1994, banyak jurnalis memperkirakan bahwa e-commerce akan menjadi sebuah
sektor ekonomi baru. Namun, baru sekitar empat tahun kemudian protokol aman
seperti HTTPS memasuki tahap matang dan banyak digunakan. Antara 1998 dan 2000
banyak bisnis di AS dan Eropa mengembangkan situs web perdagangan ini.
2.3 Model-Model
E-Commerce di Indonesia
- Iklan Baris, merupakan salah satu
bentuk e-commerce yang tergolong sederhana, bisa dianggap sebagai evolusi
dari iklan baris yang biasanya ditemui di koran-koran ke dalam dunia
online. Penjual yang menggunakan social media atau forum untuk beriklan,
biasanya tidak bisa langsung menyelesaikan transaksi pada website yang
bersangkutan. Namun penjual dan pembeli harus berkomunikasi secara langsung
untuk bertransaksi. Contoh iklan baris: OLX.co.id (sebelumnya Tokobagus),
Berniaga, dan FJB-Kaskus.
- Retail, merupakan jenis e-commerce
yang dimana semua proses jual-beli dilakukan melalui sistem yang sudah
diterapkan oleh situs retail yang bersangkutan. Oleh karena itu, kegiatan
jual-beli di retail relatif aman, namun biasanya pilihan produk yang
tersedia tidak terlalu banyak, atau hanya fokus ke satu-dua kategori
produk. Contoh retail: Berrybenzka, Zalora, dan Lazada.
- Marketplace, bisa dianggap sebagai
penyedia jasa mall online, namun yang berjualan bukan penyedia website,
melainkan anggota-anggota yang mendaftar untuk berjualan di website
marketplace yang bersangkutan. Marketplace umumnya menyediakan lapisan
keamanan tambahan untuk setiap transaksi yang terjadi, seperti sistem
pembayaran escrow atau lebih umum dikenal sebagai rekening bersama. Jadi
setiap terjadi transaksi di dalam sistem marketplace tersebut, pihak
marketplace akan menjadi pihak ketiga yang menerima pembayaran dan
menjaganya hingga produk sudah dikirimkan oleh penjual dan diterima oleh
pembeli. Setelah proses pengiriman selesai, barulah uang pembayaran
diteruskan ke pihak penjual.
2.4 Kunci
Sukses dalam E-Commerce
Dalam banyak kasus, sebuah
perusahaan e-commerce bisa bertahan tidak hanya mengandalkan
kekuatan produk saja, tapi dengan adanya tim manajemen yang handal, pengiriman
yang tepat waktu, pelayanan yang bagus, struktur organisasi bisnis yang baik,
jaringan infrastruktur dan keamanan, desain situs web yang bagus, beberapa faktor
yang termasuk:
- Menyediakan
harga kompetitif
- Menyediakan
jasa pembelian yang tanggap, cepat, dan ramah.
- Menyediakan
informasi barang dan jasa yang lengkap dan jelas.
- Menyediakan
banyak bonus seperti kupon,
penawaran istimewa, dan diskon.
- Memberikan
perhatian khusus seperti usulan pembelian.
- Menyediakan
rasa komunitas untuk
berdiskusi, masukan dari pelanggan, dan lain-lain.
- Mempermudah
kegiatan perdagangan
2..4.1 Masalah E-Commerce
- Penipuan dengan cara pencurian identitas dan
membohongi pelanggan.
- Hukum
yang kurang berkembang dalam bidang e-commerce ini.
2.4.2 Aplikasi Bisnis
Beberapa
aplikasi umum yang berhubungan dengan e-commerce adalah:
- E-mail
dan Messaging
- Content
Management Systems
- Dokumen,
spreadsheet, database
- Akunting
dan sistem keuangan
- Informasi
pengiriman dan pemesanan
- Pelaporan
informasi dari klien dan enterprise
- Sistem
pembayaran domestik dan internasional
- Newsgroup
- On-line
Shopping
- Conferencing
- Online
Banking/internet Banking
- Product
Digital/Non Digital
- Online
SEO
2.4.3 Definisi eCommerce juga bisa ditinjau dari beberapa perspektif,
diantaranya :
a. Dari
perspektif komunikasi, eCommerce adalah pengiriman barang, layanan, informasi,
atau pembayaran melalui jaringan komputer atau melalui peralatan elektronik
lainnya.
b. Dari
perspektif proses bisnis, eCommerce adalah aplikasi dari teknologi yang menuju
otomatisasi dari transaksi bisnis dan aliran kerja.
c. Dari
perspektif layanan, eCommerce adalah sebuah konsep yang memenuhi keinginan
perusahaan, konsumen, dan manajemen untuk memangkas biaya layanan (service
cost) dalam proses meningkatkan kualitas barang dan meningkatkan kecepatan
layanan pengiriman.
d. Dari
perspektif online, eCommerce merupakan penyediaan kemampuan untuk membeli dan
menjual barang ataupun informasi melalui internet dan sarana online lainnya.
[2]Dari
semua pernyataan di atas, seperti juga yang dikutip dari wikipedia maka dapat
disimpulkan bahwa perdagangan elektronik (Electronic Commerce atau eCommerce)
adalah penyebaran, pembelian, penjualan, pemasaran barang maupun jasa melalui
sistem elektronik seperti internet atau televisi, www, atau jaringan komputer
lainnya. e-Dagang atau eCommerce dapat melibatkan transfer dana elektronik,
pertukaran data elektronik, sistem manajemen inventori otomatis, dan sistem
pengumpulan data otomatis.
2.4.5 Lebih lanjut, eCommerce sendiri dibagi menjadi tiga tipe yaitu :
1) Electronic Markets (EMs).
EMs adalah suatu sarana yang memakai teknologi
informasi dan komunikasi untuk melakukan/menyajikan penawaran dalam suatu segmen
pasar, sehingga pembeli dapat membandingkan berbagai macam harga yang
ditawarkan serta bertukar informasi tentang produk (barang) yang ditawarkan
beserta daftar harganya.
Keuntungan fasilitas EMs bagi konsumen sendiri
adalah dapat menghemat waktu dan biaya tanpa mendatangi penjual untuk melihat
dan membeli produk yang diinginkan. Sedangkan bagi penjual sendiri, keuntungan
fasilitas Ems adalah dapat menghemat waktu dan biaya tanpa mendatangi pembeli
untuk menawarkan produk (barang) yang akan dia jual.
2) Electronic Data Interchange
(EDI).
EDI adalah sarana pertukaran data terstruktur dengan
format standard yang telah disetujui oleh antar organisasi yang melakukan
pertukaran yang dilakukan dari satu sistem komputer ke sistem komputer yang
lain dengan menggunakan media elektronik.
EDI sangat luas penggunaannya, biasanya digunakan
oleh kelompok retail yang besar ketika melakukan kesepakatan bisnis dengan para
supplier mereka.
EDI memiliki standarisasi pengkodean transaksi
perdagangan, sehingga organisasi komersial tersebut dapat berkomunikasi secara
langsung dari satu sistem komputer ke sistem komputer yang lain tanpa
memerlukan hardcopy, faktur, serta terhindar dari penundaan, kesalahan yang
tidak disengaja dalam penanganan berkas dan intervensi dari manusia.
Keuntungan dalam menggunakan EDI adalah waktu
pemesanan yang singkat, mengurangi biaya, memiliki respon yang cepat, dan
pembayaran bisa dilakukan secara elektronik.
3) Internet Commerce.
Internet Commerce adalah penggunaan internet yang
digunakan untuk bertukar informasi dan komunikasi dalam kegiatan perdagangan.
Kegiatan yang ada dalam internet commerce ini
biasanya berupa iklan dalam penjualan barang maupun jasa.
Transaksi yang dapat dilakukan di internet antara
lain pemesanan/pembelian barang dimana barang akan dikirim melalui jasa
pengiriman atau sarana lain setelah uang ditransfer ke rekening penjual.
Penggunaan
internet commerce ini sendiri mempunyai keuntungan bagi penjual maupun pembeli.
Keuntungan untuk penjual adalah penjual tidak perlu
mendatangi pembeli, tetapi hanya menampilkan gambar produk dan harga produk di
internet. Sedangkan keuntungan untuk pembeli adalah pembeli tidak perlu
mendatangi penjual untuk memilih produk yang ditawarkan dan menanyakan harga
produk tersebut.
Pembelian melalui internet commerce ini akan
diimbangi dengan adanya layanan pengantaran produk (baik melaui jasa pos maupun
jasa pengiriman) sampai di tempat pembeli.
Berbeda dengan transaksi perdagangan biasa,
transaksi eCommerce memiliki beberapa karakteristik yang sangat berbeda, yaitu
:
1. Transaksi
yang dilakukan tidak hanya dalam lingkup nasional, tetapi juga mencapai lingkup
global (internasional).
2. Transaksi
yang dilakukan tidak mengenal siapa penjual dan siapa pembeli.
3. Transaksi
yang dilakukan berlangsung 24 jam nonstop.
2.5 Jenis
e-Commerce
[3]e-Commerce dapat
dibagi menjadi beberapa
jenis yang memiliki
karakteristik berbeda-beda yaitu:
1. Business to Business (B2B)
Business
to Business e-Commerce memiliki karakteristik:
Trading
partners yang sudah
diketahui dan umumnya
memiliki hubungan
(relationship) yang cukup
lama. Informasi hanya
dipertukarkan dengan partner tersebut. Dikarenakan sudah mengenal lawan
komunikasi, maka jenis informasi yang dikirimkan dapat disusun
sesuai dengan kebutuhan dan kepercayaan (trust).
Pertukaran
data (data exchange)
berlangsung berulang-ulang dan
secara berkala, misalnya setiap hari, dengan format data yang sudah
disepakati bersama. Dengan kata lain,
servis yang digunakan
sudah tertentu. Hal
ini memudahkan pertukaran data
untuk dua entiti yang menggunakan standar yang sama.
Salah
satu pelaku dapat
melakukan inisiatif untuk
mengirimkan data, tidak harus menunggu parternya.
Model
yang umum digunakan
adalah peer-to-peer, dimana
processing intelligence dapat didistribusikan di kedua pelaku bisnis.
2.
Business to Consumer (B2C)
Business
to Consumer e-Commerce memiliki karakteristik sebagai berikut:
Terbuka
untuk umum, dimana informasi disebarkan ke umum.
Servis yang diberikan bersifat umum (generic) dengan mekanisme yang dapat
digunakan oleh khalayak ramai. Sebagai contoh, karena sistem Web sudah umum
digunakan maka servis diberikan dengan menggunakan basis Web.
Servis diberikan berdasarkan permohonan (on demand). Konsumer melakukan inisiatif dan
produser harus siap memberikan respon sesuai dengan permohonan.
Pendekatan
client/server sering digunakan
dimana diambil asumsi
(client consumer)
menggunakan sistem yang
minimal (berbasis Web) dan
processing (business procedure) diletakkan di sisi server.
3. Consumen to consumen(C2C)
Dalam
C2C seseorang menjual
produk atau jasa
ke orang lain.
Dapat juga disebut sebagai pelanggan
ke palanggan yaitu
orang yang menjual produk dan
jasa ke satu sama lain.
Lelang C2C. Dalam lusinan negara, penjualan dan
pembelian C2C dalam situs lelang sangat banyak. Kebanyakan lelang dilakukan oleh perantara, seperti
eBay.com, auctionanything.com, para pelanggan
juga dapat menggunakan situs
khusus seperti buyit.com atau
bid2bid.com. Selain itu banyak
pelanggan yang melakukan lelangnya sendiri seperti
greatshop.com menyediakan piranti
lunak untuk menciptakan komunitas lelang terbalik C2C
online.
4. Comsumen to Business(C2B)
Dalam C2B konsumen memeritahukan kebutuhan atas
suatu produk atau jasa tertentu, dan
para pemasok bersaing
untuk menyediakan produk
atau jasa tersebut
ke konsumen. Contohnya di priceline.com, dimana
pelanggan menyebutkan produk dan harga yang diinginkan, dan priceline
mencoba menemukan pemasok yang memenuhi kebutuhan tersebut. (Januri, dkk, 2008).
Keuntungan e-Commerce
Bagi Perusahaan, memperpendek jarak, perluasan pasar, perluasan jaringan mitra bisnis
dan efisiensi, dengan
kata lain mempercepat
pelayanan ke pelanggan, dan
pelayanan lebih responsif, serta
mengurangi biaya-biaya yang berhubungan
dengan kertas, seperti
biaya pos surat,
pencetakan, report, dan sebagainya sehingga dapat meningkatkan
pendapatan.
Bagi
Consumen, efektif, aman secara fisik dan flexible
Bagi Masyarakat Umum, mengurangi polusi
dan pencemaran lingkungan, membuka peluang kerja baru, menguntungkan
dunia akademis, meningkatkan kualitas SDM (Januri, dkk, 2008).
Kerugian e-Commerce
Meningkatkan Individualisme, pada perdagangan
elektronik seseorang dapat bertransaksi
dan mendapatkan barang/jasa
yang diperlukan tanpa
bertemu dengan siapapun.
Terkadang
Menimbulkan Kekecewaan, apa
yang dilihat dilayar
monitor komputer kadang berbeda dengan apa yang dilihat secara kasat
mata.