Cara Membuat Daftar Riwayat Hidup
Daftar riwayat
hidup adalah sarana untuk mempromosikan diri sendiri yang--kalau dibuat dengan
benar--menunjukkan keahlian, pengalaman, dan prestasi Anda yang cocok dengan
persyaratan pekerjaan yang Anda dambakan. Panduan ini menjabarkan cara membuat
dan menata isi daftar riwayat hidup agar keahlian Anda menonjol dan menarik
perhatian perekrut tenaga kerja.
Metode 1 dari 5:
Format Daftar Riwayat Hidup
1. Atur teks
Yang perekrut
lihat pertama kali dari daftar riwayat hidup Anda adalah bagian teks. Karena
itulah, Anda perlu menciptakan kesan pertama yang benar. Pilih font bergaya
profesional dengan ukuran 11 atau 12. Times New Roman adalah font berjenis
serif yang klasik. Sementara Arial atau Calibri tergolong pilihan bagus untuk
font berjenis sans-serif.
Anda boleh menggunakan
beberapa font dalam daftar riwayat hidup, tapi batasilah hingga dua ragam.
Daripada mengubah font, cobalah membuat teks pada bagian-bagian tertentu
berhuruf tebal atau miring.
Font untuk bagian
kop dan bagian perkenalan sebaiknya berukuran 14 atau 16. Tapi, untuk
bagian-bagian lain, jangan gunakan font yang terlalu besar.
Teks sebaiknya
tercetak dalam tinta hitam solid. Jangan lupa nonaktifkan tautan (misalnya
alamat email Anda) agar tidak tercetak dalam warna biru atau warna kontras
lainnya.
2. Atur halaman.
Garis tepi
halaman, baik atas, bawah, kanan, maupun kiri, sebaiknya 2,5 cm. Jarak
antarbaris 1,5 atau 2 spasi. Konten daftar riwayat hidup sebaiknya rata kiri,
dan bagian kop berada di bagian tengah atas halaman.
3. Buat kop
Terletak di ujung
atas daftar riwayat hidup, bagian ini menyajikan semua informasi kontak Anda,
termasuk nama lengkap, alamat domisili, alamat email, dan nomor telepon. Nama
Anda sebaiknya berukuran sedikit lebih besar; gunakan font 14 atau 16. Kalau
ada, cantumkan nomor telepon rumah maupun nomor ponsel.
4. Pilih tata
letak
Ada 3 format yang
biasa dipakai untuk daftar riwayat hidup: kronologis, fungsional, atau
kombinasi. Riwayat kerja Anda dan jenis pekerjaan yang Anda lamar akan
menentukan tata letak yang sebaiknya Anda pilih.
·
Format
kronologis digunakan untuk menunjukkan pertumbuhan stabil karier di bidang
tertentu. Format ini paling cocok bagi orang yang melamar pekerjaan yang sesuai
dengan jalur kariernya. Tata letak daftar riwayat hidup menunjukkan peningkatan
tanggung jawab seiring waktu.
·
Format
fungsional lebih terfokus ke keahlian dan pengalaman dibandingkan riwayat
kerja. Format ini paling cocok bagi orang yang mengalami "lubang"
atau jeda dalam riwayat kerjanya. Juga cocok bagi orang yang berpengalaman
wiraswasta.
·
Format
kombinasi, seperti namanya, mengombinasikan format kronologis dan format
fungsional. Format ini menonjolkan keahlian dan bagaimana keahlian itu
diperoleh. Kalau Anda, misalnya, telah mengembangkan keahlian tertentu berkat
pengalaman kerja Anda di beragam bidang terkait, inilah daftar riwayat hidup
terbaik bagi Anda.
Metode 2 dari 5:
Menulis Daftar Riwayat Hidup Kronologis
1. Cantumkan
riwayat kerja
Karena daftar
riwayat hidup ini berformat kronologis, pekerjaan Anda harus diurutkan sesuai
waktu, dimulai dengan pekerjaan terakhir. Cantumkan nama perusahaan, lokasi
perusahaan, jabatan Anda, tugas-tugas dan tanggung jawab Anda ketika bekerja di
sana, serta tanggal (awal dan akhir) Anda bekerja.
Coba tuliskan
jabatan Anda terlebih dulu untuk menonjolkan posisi Anda di tiap pekerjaan.
Boleh juga Anda tuliskan nama perusahaan terlebih dulu. Yang penting, apa pun
yang Anda pilih, daftar itu harus konsisten.
Untuk tiap
pekerjaan, cantumkan "pencapaian" atau "prestasi". Berikan
deskripsi singkat, apa saja pencapaian penting Anda selama bekerja.
2. Cantumkan
riwayat pendidikan
Sama seperti
riwayat kerja, pendidikan Anda harus diurutkan sesuai waktu, dimulai dengan
tingkat pendidikan terakhir. Sebutkan studi di universitas, pertukaran pelajar,
atau pengalaman magang yang pernah Anda ikuti. Kalau Anda lulus dengan sebuah
titel, cantumkan jurusan sekaligus tanggal Anda meraih titel itu. Kalau belum
lulus, cukup sebutkan tahun-tahun Anda kuliah dan tanggal kelulusan yang bisa
Anda perkirakan.
Untuk tiap entri,
cantumkan nama perguruan tinggi atau lembaga kursus, alamatnya, serta titel
atau bidang studi yang Anda ambil.
Kalau IPK Anda 3,5
atau lebih, cantumkan juga angka itu bersama informasi jurusan/titel Anda.
3. Cantumkan keahlian
atau kualifikasi khusus
Begitu semua informasi
terpenting--riwayat kerja dan riwayat pendidikan--telah terdata, Anda boleh
tambahkan informasi lain yang Anda anggap penting. Misalnya, bagian berjudul
"Keahlian Khusus" atau "Kualifikasi Unik".
Kalau Anda
menguasai beberapa bahasa, informasi itu bisa Anda jabarkan di bagian ini.
Jangan lupa menyebutkan tingkat pengetahuan Anda. Misalnya, pemula, menengah,
lanjutan, fasih, dan lain-lain.
Kalau Anda
menguasai keahlian tertentu di pekerjaan yang Anda lamar itu, yang tidak
dikuasai aplikan lainnya, misalnya pemrograman komputer, sebutkan juga seberapa
piawainya Anda.
4. Sediakan
referensi
Anda perlu
mencantumkan 2-4 referensi profesional (orang-orang yang bukan keluarga atau
teman) beserta nama mereka, hubungan mereka dengan Anda, serta informasi kontak
mereka, termasuk nomor telepon, alamat domisili, dan alamat email.
Referensi terbaik
adalah manajer atau atasan Anda di tempat kerja yang lama, atau dosen yang
pernah memberi Anda nilai bagus.
Perekrut mungkin
akan menghubungi orang-orang ini, jadi hubungilah mereka terlebih dulu. Mereka
perlu tahu bahwa Anda menyebutkan mereka sebagai referensi, dan bahwa saat ini
Anda sedang melamar pekerjaan.
Metode 3 dari 5:
Menulis Daftar Riwayat Hidup Fungsional
1. Cantumkan
riwayat pendidikan
Sama seperti
riwayat kerja, pendidikan Anda harus diurutkan sesuai waktu, dimulai dengan
tingkat pendidikan terakhir. Sebutkan studi di universitas, pertukaran pelajar,
atau pengalaman magang yang pernah Anda ikuti. Kalau Anda lulus dengan sebuah
titel, cantumkan jurusan sekaligus tanggal Anda meraih titel itu. Kalau belum
lulus, cukup sebutkan tahun-tahun Anda kuliah dan tanggal kelulusan yang bisa
Anda perkirakan.
Untuk tiap entri,
cantumkan nama perguruan tinggi atau lembaga kursus, alamatnya, serta titel
atau bidang studi yang Anda ambil.
Kalau IPK Anda 3,5
atau lebih, cantumkan juga angka itu bersama informasi jurusan/titel Anda.
2. Cantumkan
penghargaan dan prestasi
Sebutkan
penghargaan atau pengakuan khusus yang pernah Anda peroleh pada bagian ini,
lengkapi dengan nama, tanggal, dan tujuan penghargaan. Misalnya gelar mahasiswa
berprestasi, mungkin karena IPK yang tinggi saat Anda kuliah. Buatlah diri Anda
terdengar sukses dan pekerja keras dengan menambahkan sebanyak mungkin
penghargaan.
Kalau selama
bekerja Anda pernah memperoleh penghargaan khusus, catat informasi itu di sini.
Boleh juga
penghargaan dari bakti sosial Anda cantumkan di bagian ini. Tonjolkan kehebatan
Anda yang diakui oleh orang lain, apa pun bentuknya.
3. Cantumkan
keahlian khusus
Bagian
"penghargaan dan prestasi" harus sangat spesifik, tapi bagian
keahlian Anda sebaiknya lebih umum. Buat daftar singkat sifat dan kepribadian
Anda yang positif, yang membuat Anda jadi panutan orang lain. Misalnya taat
waktu, ramah, antusias, tekun, dan mampu bekerja dalam tim.
4. Cantumkan
riwayat kerja
Karena bukan yang
terkuat dari daftar riwayat hidup, bagian ini sebaiknya Anda tempatkan paling
akhir. Perekrut bisa membaca prestasi Anda yang memukau terlebih dulu.
Buat sub-judul
untuk jenis pengalaman yang Anda peroleh dari tiap pekerjaan, seperti
"Pengalaman Manajemen", "Pengalaman Hukum",
"Pengalaman Keuangan".
Untuk tiap
pekerjaan, sebutkan nama perusahaan, kota lokasi perusahaan, jabatan Anda,
tugas dan tanggung jawab Anda, serta tanggal Anda bekerja di sana.
Walau opsional,
Anda bisa mencantumkan judul berhuruf tebal di bawah tiap deskripsi pekerjaan,
misalnya "Prestasi Luar Biasa" atau "Pencapaian", kemudian
jabarkan dua atau tiga prestasi yang pernah Anda raih di posisi tersebut.
5. Cantumkan
pengalaman bakti social
Kalau Anda telah
mengikuti banyak bakti sosial, buat daftarnya di sini. Sebutkan nama bakti
sosial, tanggal Anda bekerja di sana, atau total jam yang Anda luangkan, serta
tanggung jawab Anda.
6. Berikan referensi
Informasi terakhir
yang harus ada di daftar riwayat hidup Anda adalah 2-4 referensi profesional.
Mereka adalah orang-orang yang tidak berhubungan dekat, namun pernah bekerja
sama secara profesional dengan Anda. Bisa berupa mantan atasan, dosen, atau
koordinator bakti sosial.
Sebutkan nama
referensi, hubungannya dengan Anda, serta kontaknya seperti alamat
surat-menyurat, alamat email, dan nomor telepon.
Perekrut mungkin
akan menghubungi orang-orang ini. Pastikan Anda telah menghubungi mereka
sebelumnya. Mereka perlu tahu bahwa Anda mencantumkan mereka sebagai referensi,
dan bahwa saat ini Anda sedang melamar pekerjaan.
Metode 4 dari 5:
Menulis Daftar Riwayat Hidup Kombinasi
1. Pilih tata
letak yang Anda inginkan
Di format
kombinasi tidak ada panduan atau batasan yang perlu Anda patuhi. Bentuknya bagi
tiap orang bisa berbeda-beda; fokuskan saja daftar riwayat hidup Anda ke semua
keunggulan yang Anda miliki. Selain riwayat kerja dan riwayat pendidikan, boleh
juga Anda cantumkan keahlian, penghargaan dan prestasi, riwayat bakti sosial,
serta kualifikasi khusus.
2. Cantumkan
riwayat kerja
Ada dua cara untuk
melakukannya. Pertama, kalau pengalaman kerja Anda begitu bervariasi (di
beberapa bidang yang berbeda), sajikan informasi itu dengan sub-judul
fungsional. Kelompokkan pengalaman kerja berdasarkan keahlian yang Anda
gunakan. Kedua, kalau pengalaman kerja Anda bisa menonjolkan keahlian tertentu
yang layak dipromosikan, sajikan informasi itu secara kronologis tanpa
sub-judul.
Sebutkan informasi
umum untuk tiap posisi, antara lain nama perusahaan, lokasi perusahaan, jabatan
Anda, tanggung jawab Anda, dan tanggal Anda bekerja di sana.
3. Cantumkan
riwayat pendidikan
Detail pendidikan
yang perlu Anda sebutkan mestinya sama dengan format-format lainnya. Bedanya
adalah posisi informasi itu dalam daftar riwayat hidup. Untuk tiap kampus,
universitas, atau sekolah pertukaran yang pernah Anda ikuti, sebutkan nama dan
lokasi institusi, titel atau sertifikat yang Anda terima, dan tahun-tahun Anda
kuliah.
Kalau IPK Anda 3,5
atau lebih, cantumkan saja.
4. Sediakan
informasi terkait lainnya
Setelah
menjabarkan riwayat kerja dan riwayat pendidikan, Anda boleh menambahkan
informasi lain yang menurut Anda penting untuk diketahui perusahaan. Cantumkan
bagian-bagian tambahan, seperti kualifikasi khusus, keahlian, penghargaan dan
prestasi, atau bakti sosial yang pernah Anda lakukan.
5. Cantumkan
referensi
Tulis 2-4
referensi profesional (bukan keluarga atau teman). Sebutkan nama mereka,
hubungan Anda dengan mereka, serta informasi kontak mereka seperti alamat
email, alamat domisili, dan nomor telepon.
Metode 5 dari 5:
Membuat Daftar Riwayat Hidup yang Menarik
1. Bubuhkan
judul-judul yang mencuri perhatian perekrut
Perhatikan
jabatan-jabatan Anda. Sudah cukup menarik dan deskriptif? Daripada mengaku
seorang kasir, katakan saja Anda pernah menggeluti layanan pelanggan
profesional. Atau, dibandingkan sekretaris, jabatan asisten administratif boleh
jadi lebih memikat. Tapi, jangan gunakan jabatan yang bisa menimbulkan salah
sangka. Cukup pikirkan jabatan yang bisa mendeskripsikan pekerjaan Anda, namun
menarik bagi perekrut.
Misalnya,
"Manajer" tidak mendeskripsikan siapa atau apa yang dikelola.
"Manajer Staf Sales" atau "Manajer Eksekutif" tentunya
lebih deskriptif dan cukup menarik untuk dicantumkan di daftar riwayat hidup.
Lakukan riset
kecil-kecilan dengan mengunjungi biro tenaga kerja yang ada di kota Anda.
Mereka pastilah punya buku atau referensi berisi daftar jabatan, yang akan
membantu Anda menemukan jabatan yang lebih deskriptif dan menarik.
2. Gunakan kata
kunci secara strategis
Banyak perusahaan
kini bisa dengan mudah memeriksa daftar riwayat hidup para pencari kerja.
Mereka menggunakan program komputer--yang mengenali kata kunci tertentu--untuk
menyaring para pelamar. Itulah sebabnya begitu banyak lamaran yang mereka
sisihkan, dan hanya segelintir daftar riwayat hidup yang perekrut baca.
Pastikan daftar riwayat hidup Anda mengandung kata kunci yang tepat untuk
industri maupun posisi yang Anda lamar.
Perhatikan
kata-kata yang perekrut gunakan di lowongan kerja. Kalau riset adalah keahlian
yang dibutuhkan, sisipkan kata "riset" atau "periset"
di--minimal--satu deskripsi pekerjaan atau keahlian yang Anda cantumkan dalam
daftar riwayat hidup Anda.
Jangan gunakan
semua kata kunci yang disebutkan di lowongan kerja. Daftar riwayat hidup Anda
bisa tampak mencurigakan.
3. Gunakan kata
kerja aktif untuk mendeskripsikan tanggung jawab dan prestasi
Trik ini
menonjolkan keahlian dan kemampuan Anda dalam mengerjakan pekerjaan yang Anda
lamar. Awali deskripsi tanggung jawab dan tugas-tugas Anda dengan kata kerja
yang sesuai. Misalnya, untuk posisi penerima tamu, pilih kata kerja
"menjadwalkan", "membantu", dan "menyediakan".
Kemudian jabarkan bahwa Anda berpengalaman "menjadwalkan pertemuan",
"membantu klien", dan "menyediakan dukungan administratif".
4. Cek ejaan dan baca
ulang daftar riwayat hidup
Jangan sepelekan
langkah ini! Cek ulang daftar riwayat hidup Anda beberapa kali. Mintalah orang
lain untuk membacanya. Kemudian, mintalah orang lain yang cukup jauh hubungannya
dengan Anda untuk membacanya. Kalau ada kesalahan ejaan dan tata bahasa dalam
daftar riwayat hidup, bisa-bisa lamaran Anda ditolak, sebagus apa pun keahlian
dan pengalaman Anda.
Awasi kesalahan
ejaan maupun tata bahasa, informasi kontak yang keliru, kesalahan ketik, dan
penggunaan tanda baca yang tidak pas.
Cek ulang daftar
riwayat hidup untuk memastikan formatnya benar, dan tidak ada informasi penting
yang terlupakan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar