Senin, 15 Juni 2015

Cara Membuat Daftar Riwayat Hidup

Cara Membuat Daftar Riwayat Hidup              

Daftar riwayat hidup adalah sarana untuk mempromosikan diri sendiri yang--kalau dibuat dengan benar--menunjukkan keahlian, pengalaman, dan prestasi Anda yang cocok dengan persyaratan pekerjaan yang Anda dambakan. Panduan ini menjabarkan cara membuat dan menata isi daftar riwayat hidup agar keahlian Anda menonjol dan menarik perhatian perekrut tenaga kerja.

Metode 1 dari 5: Format Daftar Riwayat Hidup

1. Atur teks
Yang perekrut lihat pertama kali dari daftar riwayat hidup Anda adalah bagian teks. Karena itulah, Anda perlu menciptakan kesan pertama yang benar. Pilih font bergaya profesional dengan ukuran 11 atau 12. Times New Roman adalah font berjenis serif yang klasik. Sementara Arial atau Calibri tergolong pilihan bagus untuk font berjenis sans-serif.
Anda boleh menggunakan beberapa font dalam daftar riwayat hidup, tapi batasilah hingga dua ragam. Daripada mengubah font, cobalah membuat teks pada bagian-bagian tertentu berhuruf tebal atau miring.
Font untuk bagian kop dan bagian perkenalan sebaiknya berukuran 14 atau 16. Tapi, untuk bagian-bagian lain, jangan gunakan font yang terlalu besar.
Teks sebaiknya tercetak dalam tinta hitam solid. Jangan lupa nonaktifkan tautan (misalnya alamat email Anda) agar tidak tercetak dalam warna biru atau warna kontras lainnya.

2. Atur halaman.
Garis tepi halaman, baik atas, bawah, kanan, maupun kiri, sebaiknya 2,5 cm. Jarak antarbaris 1,5 atau 2 spasi. Konten daftar riwayat hidup sebaiknya rata kiri, dan bagian kop berada di bagian tengah atas halaman.

3. Buat kop
Terletak di ujung atas daftar riwayat hidup, bagian ini menyajikan semua informasi kontak Anda, termasuk nama lengkap, alamat domisili, alamat email, dan nomor telepon. Nama Anda sebaiknya berukuran sedikit lebih besar; gunakan font 14 atau 16. Kalau ada, cantumkan nomor telepon rumah maupun nomor ponsel.

4. Pilih tata letak
Ada 3 format yang biasa dipakai untuk daftar riwayat hidup: kronologis, fungsional, atau kombinasi. Riwayat kerja Anda dan jenis pekerjaan yang Anda lamar akan menentukan tata letak yang sebaiknya Anda pilih.
·         Format kronologis digunakan untuk menunjukkan pertumbuhan stabil karier di bidang tertentu. Format ini paling cocok bagi orang yang melamar pekerjaan yang sesuai dengan jalur kariernya. Tata letak daftar riwayat hidup menunjukkan peningkatan tanggung jawab seiring waktu.
·         Format fungsional lebih terfokus ke keahlian dan pengalaman dibandingkan riwayat kerja. Format ini paling cocok bagi orang yang mengalami "lubang" atau jeda dalam riwayat kerjanya. Juga cocok bagi orang yang berpengalaman wiraswasta.
·         Format kombinasi, seperti namanya, mengombinasikan format kronologis dan format fungsional. Format ini menonjolkan keahlian dan bagaimana keahlian itu diperoleh. Kalau Anda, misalnya, telah mengembangkan keahlian tertentu berkat pengalaman kerja Anda di beragam bidang terkait, inilah daftar riwayat hidup terbaik bagi Anda.

Metode 2 dari 5: Menulis Daftar Riwayat Hidup Kronologis

1. Cantumkan riwayat kerja
Karena daftar riwayat hidup ini berformat kronologis, pekerjaan Anda harus diurutkan sesuai waktu, dimulai dengan pekerjaan terakhir. Cantumkan nama perusahaan, lokasi perusahaan, jabatan Anda, tugas-tugas dan tanggung jawab Anda ketika bekerja di sana, serta tanggal (awal dan akhir) Anda bekerja.
Coba tuliskan jabatan Anda terlebih dulu untuk menonjolkan posisi Anda di tiap pekerjaan. Boleh juga Anda tuliskan nama perusahaan terlebih dulu. Yang penting, apa pun yang Anda pilih, daftar itu harus konsisten.
Untuk tiap pekerjaan, cantumkan "pencapaian" atau "prestasi". Berikan deskripsi singkat, apa saja pencapaian penting Anda selama bekerja.

2. Cantumkan riwayat pendidikan
Sama seperti riwayat kerja, pendidikan Anda harus diurutkan sesuai waktu, dimulai dengan tingkat pendidikan terakhir. Sebutkan studi di universitas, pertukaran pelajar, atau pengalaman magang yang pernah Anda ikuti. Kalau Anda lulus dengan sebuah titel, cantumkan jurusan sekaligus tanggal Anda meraih titel itu. Kalau belum lulus, cukup sebutkan tahun-tahun Anda kuliah dan tanggal kelulusan yang bisa Anda perkirakan.
Untuk tiap entri, cantumkan nama perguruan tinggi atau lembaga kursus, alamatnya, serta titel atau bidang studi yang Anda ambil.
Kalau IPK Anda 3,5 atau lebih, cantumkan juga angka itu bersama informasi jurusan/titel Anda.

3. Cantumkan keahlian atau kualifikasi khusus
Begitu semua informasi terpenting--riwayat kerja dan riwayat pendidikan--telah terdata, Anda boleh tambahkan informasi lain yang Anda anggap penting. Misalnya, bagian berjudul "Keahlian Khusus" atau "Kualifikasi Unik".
Kalau Anda menguasai beberapa bahasa, informasi itu bisa Anda jabarkan di bagian ini. Jangan lupa menyebutkan tingkat pengetahuan Anda. Misalnya, pemula, menengah, lanjutan, fasih, dan lain-lain.
Kalau Anda menguasai keahlian tertentu di pekerjaan yang Anda lamar itu, yang tidak dikuasai aplikan lainnya, misalnya pemrograman komputer, sebutkan juga seberapa piawainya Anda.

4. Sediakan referensi
Anda perlu mencantumkan 2-4 referensi profesional (orang-orang yang bukan keluarga atau teman) beserta nama mereka, hubungan mereka dengan Anda, serta informasi kontak mereka, termasuk nomor telepon, alamat domisili, dan alamat email.
Referensi terbaik adalah manajer atau atasan Anda di tempat kerja yang lama, atau dosen yang pernah memberi Anda nilai bagus.
Perekrut mungkin akan menghubungi orang-orang ini, jadi hubungilah mereka terlebih dulu. Mereka perlu tahu bahwa Anda menyebutkan mereka sebagai referensi, dan bahwa saat ini Anda sedang melamar pekerjaan.

Metode 3 dari 5: Menulis Daftar Riwayat Hidup Fungsional

1. Cantumkan riwayat pendidikan
Sama seperti riwayat kerja, pendidikan Anda harus diurutkan sesuai waktu, dimulai dengan tingkat pendidikan terakhir. Sebutkan studi di universitas, pertukaran pelajar, atau pengalaman magang yang pernah Anda ikuti. Kalau Anda lulus dengan sebuah titel, cantumkan jurusan sekaligus tanggal Anda meraih titel itu. Kalau belum lulus, cukup sebutkan tahun-tahun Anda kuliah dan tanggal kelulusan yang bisa Anda perkirakan.
Untuk tiap entri, cantumkan nama perguruan tinggi atau lembaga kursus, alamatnya, serta titel atau bidang studi yang Anda ambil.
Kalau IPK Anda 3,5 atau lebih, cantumkan juga angka itu bersama informasi jurusan/titel Anda.

2. Cantumkan penghargaan dan prestasi
Sebutkan penghargaan atau pengakuan khusus yang pernah Anda peroleh pada bagian ini, lengkapi dengan nama, tanggal, dan tujuan penghargaan. Misalnya gelar mahasiswa berprestasi, mungkin karena IPK yang tinggi saat Anda kuliah. Buatlah diri Anda terdengar sukses dan pekerja keras dengan menambahkan sebanyak mungkin penghargaan.
Kalau selama bekerja Anda pernah memperoleh penghargaan khusus, catat informasi itu di sini.
Boleh juga penghargaan dari bakti sosial Anda cantumkan di bagian ini. Tonjolkan kehebatan Anda yang diakui oleh orang lain, apa pun bentuknya.

3. Cantumkan keahlian khusus
Bagian "penghargaan dan prestasi" harus sangat spesifik, tapi bagian keahlian Anda sebaiknya lebih umum. Buat daftar singkat sifat dan kepribadian Anda yang positif, yang membuat Anda jadi panutan orang lain. Misalnya taat waktu, ramah, antusias, tekun, dan mampu bekerja dalam tim.

4. Cantumkan riwayat kerja
Karena bukan yang terkuat dari daftar riwayat hidup, bagian ini sebaiknya Anda tempatkan paling akhir. Perekrut bisa membaca prestasi Anda yang memukau terlebih dulu.
Buat sub-judul untuk jenis pengalaman yang Anda peroleh dari tiap pekerjaan, seperti "Pengalaman Manajemen", "Pengalaman Hukum", "Pengalaman Keuangan".
Untuk tiap pekerjaan, sebutkan nama perusahaan, kota lokasi perusahaan, jabatan Anda, tugas dan tanggung jawab Anda, serta tanggal Anda bekerja di sana.
Walau opsional, Anda bisa mencantumkan judul berhuruf tebal di bawah tiap deskripsi pekerjaan, misalnya "Prestasi Luar Biasa" atau "Pencapaian", kemudian jabarkan dua atau tiga prestasi yang pernah Anda raih di posisi tersebut.


5. Cantumkan pengalaman bakti social
Kalau Anda telah mengikuti banyak bakti sosial, buat daftarnya di sini. Sebutkan nama bakti sosial, tanggal Anda bekerja di sana, atau total jam yang Anda luangkan, serta tanggung jawab Anda.

6. Berikan referensi
Informasi terakhir yang harus ada di daftar riwayat hidup Anda adalah 2-4 referensi profesional. Mereka adalah orang-orang yang tidak berhubungan dekat, namun pernah bekerja sama secara profesional dengan Anda. Bisa berupa mantan atasan, dosen, atau koordinator bakti sosial.
Sebutkan nama referensi, hubungannya dengan Anda, serta kontaknya seperti alamat surat-menyurat, alamat email, dan nomor telepon.
Perekrut mungkin akan menghubungi orang-orang ini. Pastikan Anda telah menghubungi mereka sebelumnya. Mereka perlu tahu bahwa Anda mencantumkan mereka sebagai referensi, dan bahwa saat ini Anda sedang melamar pekerjaan.

Metode 4 dari 5: Menulis Daftar Riwayat Hidup Kombinasi

1. Pilih tata letak yang Anda inginkan
Di format kombinasi tidak ada panduan atau batasan yang perlu Anda patuhi. Bentuknya bagi tiap orang bisa berbeda-beda; fokuskan saja daftar riwayat hidup Anda ke semua keunggulan yang Anda miliki. Selain riwayat kerja dan riwayat pendidikan, boleh juga Anda cantumkan keahlian, penghargaan dan prestasi, riwayat bakti sosial, serta kualifikasi khusus.

2. Cantumkan riwayat kerja
Ada dua cara untuk melakukannya. Pertama, kalau pengalaman kerja Anda begitu bervariasi (di beberapa bidang yang berbeda), sajikan informasi itu dengan sub-judul fungsional. Kelompokkan pengalaman kerja berdasarkan keahlian yang Anda gunakan. Kedua, kalau pengalaman kerja Anda bisa menonjolkan keahlian tertentu yang layak dipromosikan, sajikan informasi itu secara kronologis tanpa sub-judul.
Sebutkan informasi umum untuk tiap posisi, antara lain nama perusahaan, lokasi perusahaan, jabatan Anda, tanggung jawab Anda, dan tanggal Anda bekerja di sana.

3. Cantumkan riwayat pendidikan
Detail pendidikan yang perlu Anda sebutkan mestinya sama dengan format-format lainnya. Bedanya adalah posisi informasi itu dalam daftar riwayat hidup. Untuk tiap kampus, universitas, atau sekolah pertukaran yang pernah Anda ikuti, sebutkan nama dan lokasi institusi, titel atau sertifikat yang Anda terima, dan tahun-tahun Anda kuliah.
Kalau IPK Anda 3,5 atau lebih, cantumkan saja.

4. Sediakan informasi terkait lainnya
Setelah menjabarkan riwayat kerja dan riwayat pendidikan, Anda boleh menambahkan informasi lain yang menurut Anda penting untuk diketahui perusahaan. Cantumkan bagian-bagian tambahan, seperti kualifikasi khusus, keahlian, penghargaan dan prestasi, atau bakti sosial yang pernah Anda lakukan.

5. Cantumkan referensi
Tulis 2-4 referensi profesional (bukan keluarga atau teman). Sebutkan nama mereka, hubungan Anda dengan mereka, serta informasi kontak mereka seperti alamat email, alamat domisili, dan nomor telepon.

Metode 5 dari 5: Membuat Daftar Riwayat Hidup yang Menarik

1. Bubuhkan judul-judul yang mencuri perhatian perekrut
Perhatikan jabatan-jabatan Anda. Sudah cukup menarik dan deskriptif? Daripada mengaku seorang kasir, katakan saja Anda pernah menggeluti layanan pelanggan profesional. Atau, dibandingkan sekretaris, jabatan asisten administratif boleh jadi lebih memikat. Tapi, jangan gunakan jabatan yang bisa menimbulkan salah sangka. Cukup pikirkan jabatan yang bisa mendeskripsikan pekerjaan Anda, namun menarik bagi perekrut.
Misalnya, "Manajer" tidak mendeskripsikan siapa atau apa yang dikelola. "Manajer Staf Sales" atau "Manajer Eksekutif" tentunya lebih deskriptif dan cukup menarik untuk dicantumkan di daftar riwayat hidup.
Lakukan riset kecil-kecilan dengan mengunjungi biro tenaga kerja yang ada di kota Anda. Mereka pastilah punya buku atau referensi berisi daftar jabatan, yang akan membantu Anda menemukan jabatan yang lebih deskriptif dan menarik.

2. Gunakan kata kunci secara strategis
Banyak perusahaan kini bisa dengan mudah memeriksa daftar riwayat hidup para pencari kerja. Mereka menggunakan program komputer--yang mengenali kata kunci tertentu--untuk menyaring para pelamar. Itulah sebabnya begitu banyak lamaran yang mereka sisihkan, dan hanya segelintir daftar riwayat hidup yang perekrut baca. Pastikan daftar riwayat hidup Anda mengandung kata kunci yang tepat untuk industri maupun posisi yang Anda lamar.
Perhatikan kata-kata yang perekrut gunakan di lowongan kerja. Kalau riset adalah keahlian yang dibutuhkan, sisipkan kata "riset" atau "periset" di--minimal--satu deskripsi pekerjaan atau keahlian yang Anda cantumkan dalam daftar riwayat hidup Anda.
Jangan gunakan semua kata kunci yang disebutkan di lowongan kerja. Daftar riwayat hidup Anda bisa tampak mencurigakan.

3. Gunakan kata kerja aktif untuk mendeskripsikan tanggung jawab dan prestasi
Trik ini menonjolkan keahlian dan kemampuan Anda dalam mengerjakan pekerjaan yang Anda lamar. Awali deskripsi tanggung jawab dan tugas-tugas Anda dengan kata kerja yang sesuai. Misalnya, untuk posisi penerima tamu, pilih kata kerja "menjadwalkan", "membantu", dan "menyediakan". Kemudian jabarkan bahwa Anda berpengalaman "menjadwalkan pertemuan", "membantu klien", dan "menyediakan dukungan administratif".

4. Cek ejaan dan baca ulang daftar riwayat hidup
Jangan sepelekan langkah ini! Cek ulang daftar riwayat hidup Anda beberapa kali. Mintalah orang lain untuk membacanya. Kemudian, mintalah orang lain yang cukup jauh hubungannya dengan Anda untuk membacanya. Kalau ada kesalahan ejaan dan tata bahasa dalam daftar riwayat hidup, bisa-bisa lamaran Anda ditolak, sebagus apa pun keahlian dan pengalaman Anda.
Awasi kesalahan ejaan maupun tata bahasa, informasi kontak yang keliru, kesalahan ketik, dan penggunaan tanda baca yang tidak pas.
Cek ulang daftar riwayat hidup untuk memastikan formatnya benar, dan tidak ada informasi penting yang terlupakan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar